"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

Seorang wanita (dibaca: ibu) dikaruniai oleh Allah kelebihan yang bisa fokus di beberapa titik ketimbang laki2 yang hanya fokus satu titik. Maka pekerjaan sebagai ibu adalah menjadi seorang pemikir, perasa dan pelaku. 

Coba bayangkan... Ketika rumah berantakan, ia menjadi pemikir "Kenapa rumah ga bisa rapi.. Selalu saja berantakan.." lalu menjadi perasa "Ya Allah.. Anak dan suamiku tidak bisa membantu menjaga kebersihan rumah, aku lelah mengurus rumah setiap hari yang tidak pernah bersih dan rapi" kemudian ia menjadi pelaku yakni terjun langsung bergerak membersihkan rumah yang berantakan tsb. Itu baru satu titik.. Belum lagi urusan masak, mencuci baju dan menyetrika yang bisa dikerjakan sekaligus (banyak titik).

Jadi.. Betapa seorang wanita (dibaca: ibu) luar biasa dalam menjalani perannya dalam berumah tangga. Dan konsekuensinya ketika orang banyak mikir, merasa dan bergerak maka tingkat kecenderungan stressnya bisa tinggi. Maka dari itu banyak ditemui seorang ibu mengalami darah tinggi karena marah2 terus bukan tanpa alasan tapi karena memang pekerjaannya sehari2 selalu berat.
Itulah mengapa sayyidina Umar ketika menghadapi kemarahan istrinya hanya diam mematung dan tidak membalas kemarahan istrinya karena ia sadar bahwa pekerjaan sebagai seorang istri dan ibu tidak mudah. Mungkin sayyidina Umar diam karena tidak ingin menambah stress istrinya. Dan yang membuat wanita cenderung lebih tua dari usianya.
 
Proud of housewife... Hargai, hormati setiap ibu. Karena perannya begitu sangat berarti.
*salam takzim dan semangat buat ibu2 hebat