Sepertinya.. ini menjadi paradigma yang salah. Ketika saya sedang
berusaha menjadi perantara, ternyata dianggap sebagai biro jodoh. Dan
ketika saya sedang berusaha untuk membantu proses taaruf, malah dianggap
sebagai biro perkenalan atas nama silaturahmi. Apakah kata 'taaruf'
sudah demikian luas sehingga dianggap sebagai ajang mak comblang atau
proses penjajakan antara lawan jenis?? Padahal.. taaruf itu murni untuk
mereka yang mau serius menuju gerbang pernikahan, bukan sarana untuk
saling mengenal atas nama silaturahmi dan belum siap untuk menikah..
Posting Komentar