KuaT dalam menerima komentar2 negatif ketika apa yang sudah diperbuatnya selalu dipandang
buruk oleh orang lain. rumah berantakan, anak yang berpakaian lusuh
serta belepotan makanan di tubuhnya. semua dikomentarin orang minimal
tetangganya "idih itu anak jorok banget, bajunya kotor, makannya
belepotan kayak ga keurus aja sama ibunya". hal kayak gini harus siap
diterima oleh para ibu, klo ga kuaT bisa2 stress dan depresi
menjalaninya. padahal yang tahu kan kita.. klo kita sudah berusaha
maksimal mengurus semuanya tapi ya memang ga bisa kepegang semua apa
lagi kalau tanpa bantuan asisten rumah tangga.
HebaT disaat semua yang terjadi; pekerjaan rumah tangga yg menumpuk,
komentar negatif yang diterima.. kesemuanya itu bisa dijalani dan
dilalui dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. dan apalagi ketika anak
atau suami diuji dengan penyakit, dan lagi2 sang ibu yang harus super
duper menghandle semuanya mulai dari urus anak atau suami yang sakit,
urus rumah, belum lagi urus pekerjaan (bagi yang bekerja). lantas kapan
ada waktu tuk urus dirinya sendiri? maka. hebaT lah para ibu yang bisa
merangkap peran.. peran sebagai ibu (mengurus anak dan suami), bapak
(memperoleh penghasilan) sekaligus sebagai pembantu rumah tangga
(mengurus pekerjaan rumah).
Subhanallah.. sebuah apresiasi bagi
para ibu... di manapun berada. Tetap semangat ya para ibu.. Semoga peluh
yang tercurah, Allah gantikan dengan pahala berlipat ganda. Aamiin ya
Rabb
Posting Komentar