"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

Alkisah ada seorang menantu sebuat saja Mawar (Mawar terus ya.. hehe) yang enggan berlama-lama ketika datang ke rumah mertuanya. Bahkan si suaminya pun disuruh segera pulang jika sudah di rumah orangtuanya tersebut. Yang lebih menyedihkan, setiap si mantu bertandang ke rumah mertuanya, ia tidak masuk ke dalam rumah melainkan hanya di halaman rumahnya.

Ada poin penting yang bisa dibahas dari kejadian di atas. Terlepas dari permasalahan antara si menantu dan mertua yang perlu diketahui adalah lima hal pokok ketika bermu’asyarah atau berbaur bersama keluarga dari suami (mertua, ipar dan saudara/inya)

1. Menghormatinya
Menghormati dalam hal berkata santun dan ramah ketika berkomunikasi, menggunakan bahasa yang pas saat menjawab pertanyaan, mendahulukannya saat makan bersama, mengutarakan pendapat, dan semua hal yang menjadi tata krama; bak seorang anak dengan orang tuanya sendiri.

2. Menyayanginya
Dalam mengerjakan kebaikan, mengerjakan amal shalih, menjauhi keburukan, dan menghindari kerusakan, seorang Muslim selalu berada dalam keadaan hati yang bersih dan jiwa yang baik. Barangsiapa keadaannya seperti itu, maka sifat kasih sayang tidak berpisah dengan hatinya.

3. Menasehatinya
Sifat rahmah atau kasih sayang akan menumbuhkan sikap untuk saling memberi nasehat karenanya menantu yang baik tidak rela jika mertuanya berada dalam kesesatan, kebid’ahan, kesyirikan, khurafat dan penyimpangan lainnya.

4. Mendo’akannya
Salah satu karakter menantu yang baik adalah suka dan gemar mendo’akan mertuanya agar selalu diberikan kebaikan, kesehatan, kemakmuran, kebenaran, dan juga diringankan segala beban yang sedang mereka pikul.

5. Menjenguknya
Menjenguk mertua dalam rangka bersilaturahim merupakan sebab yang dapat mempererat hubungan antara menantu dan mertua. Dengan demikian akan saling ta’aruf, tafahum, ta’awun di antara mereka khususnya bagi menantu maupun mertua yang tidak serumah.

Jadi... Jangan ragu untuk bersilaturahim ke rumah mertua. Karena hal tsb termasuk ibadah kepada Allah yang paling baik dan ketaatan yang paling agung.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Belajarlah dari nasab kalian yang dapat membantu untuk silaturrahmi karena silaturrahmi itu dapat membawa kecintaan dalam keluarga dan memperbanyak harta, serta dapat memperpanjang umur.” (HR. Al-Tirmidzi)