"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut


“Mas, aku capek... seharian di rumah mengurus A-Z seorang diri, belum lagi ditambah anak kita yang suka rewel, menumpahkan sesuatu dan membuat rumah seperti kapal pecah. Apa mas gak bisa pulang lebih cepat, kenapa harus malam terus pulangnya sih?”

“Dek, mas kan baru dapat proyek baru, jadi semakin padat kerjaan mas di kantor. Lagian mas kerja ini kan buat kamu dan anak kita juga.. Tolong lah ngertiin mas”

“Aduuuh, aku tuh udah sering banget ngertiin mas. Sementara mas yang gak ngertiin aku. Aku mau mas yang dulu, yang sempat nyuci baju, ngajak main anak dan selalu bersama saat makan malam, dan sebelum tidur kita menyempatkan bercerita. Sekarang mas udah gak romantis, mas sibuk dengan dunia mas sendiri. Aku capek.. capek, dan bosan dengan semua ini!”

“Dek, bersyukurlah dengan apa yang udah ada sekarang. Mas udah dikasih pekerjaan banyak, bisa nafkahin kamu dan anak kita. Untuk waktu kebersamaan kita, mas janji setiap sabtu dan minggu akan luangkan waktu untuk bisa bantuin kamu mencuci baju, mencuci piring dan kita juga bisa agendakan untuk makan di luar, ngajak main anak kita atau belanja keperluanmu. Gimana?”

“Benar lho ya mas? Mas harus janji dengan ucapan mas barusan. Pokoknya sabtu dan minggu itu jadi hari kita bersama dan gak boleh diganggu gugat, gimana?”

“Iya sayang, mas janji...”

 ***



Kebersamaan dalam suatu rumah tangga penting sekali karena akan menimbulkan komunikasi antara suami istri. Komunikasi disini penting agar seorang suami maupun istri dapat saling terbuka mengenai permasalahannya masing-masing untuk mencari jalan keluar. Melalui komunikasi, kita bisa mendiskusikan jalan terbaik agar kehidupan berkeluarga makin baik dan bahagia.

Tetapi, seiring dengan perjalanan waktu dan dengan adanya kesibukan suami maupun istri, kebersamaan dalam keluarga sering terlupakan. Suami sibuk mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Sebaliknya istri sibuk mengurusi rumah tangga maupun anak-anak. Suami pergi bekerja pagi dan pulang larut malam sehingga saat suaminya pulang mungkin istri juga telah tidur karena kecapaian. Bila masing-masing memiliki waktu luang, akan mengerjakan kesenangan masing-masing. Seakan-akan tidak perlu lagi waktu untuk bersama layaknya orang pacaran dimana sesibuk apapun, masih menyisakan waktu minimal seminggu sekali untuk merasakan kebersamaaan dengan pasangan. 

Jangan sampai, lantaran kesibukan masing-masing sehingga tak ada waktu untuk berdua membuat kita saling menyalahkan. Sikap mudah menyalahkan pasangan ini muncul akibat perbedaan persepsi. Contoh sederhana masalah ini, misalnya istri menduga suami tidak sayang lagi karena tidak ada waktu untuk berduaan dengan sang istri. Komunikasi antara pasangan tersebut akan gagal (communication breakdowns) karena masing-masing menafsirkan pernyataan pasangan dengan kerangka persepsinya sehingga timbulah perselisihan.

Inilah pentingnya bayan (penjelasan) dari pasangan. Kita harus bisa membedakan mana keluhan dan mana yang namanya kritik pribadi. Misalnya dalam keluhan, istri secara spesisifik mengungkapkan apa yang membuatnya tidak senang dan mengkritik tindakan suami karena tidak membantu pekerjaan rumah tangga, dengan menyatakan mengapa tindakan suaminya tidak menyenangkan. "Ketika Mas tidak membantuku, aku jadi merasa bahwa Mas sudah tidak memperdulikanku." Ungkapan tegas, tidak berang atau pasif ini jauh lebih efektif daripada kritik pribadi yang memaklumkan perang global terhadap pasangan. "Mas selalu mementingkan diri sendiri. Mas tidak pernah memperhatikan aku. Memang Mas egois." Tentunya kritik semacam ini akan membuat orang yang terkena merasa tidak disukai, dipersalahkan dan tidak cakap. Semuanya cenderung menimbulkan respons yang defensif daripada upaya untuk memperbaiki situasi.

Maka, komunikasi adalah keterampilan paling penting dalam kehidupan kita. Islam memerintahkan umatnya agar selalu berbuat baik kepada sesama manusia, terlebih kepada pasangan hidup kita. Allah SWT berfirman di Al Qur'an surah Al Qoshosh ayat 77; "Dan berbuat baiklah kamu sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu."

Komunikasi yang baik akan tercipta jika memiliki waktu untuk bersama. Hal ini pun sangat dibutuhkan dalam membuat pernikahan terasa hidup. Tetapi kadang-kadang sulit untuk mendapatkan waktu luang bersama. Untuk mendapatkan waktu luang bersama diperlukan keinginan untuk menghabiskan waktu bersama dan adanya kesempatan. Karena dengan adanya keinginan, kesempatan akan dapat diusahakan . Maka, kiranya hari sabtu dan minggu bisa diagendakan oleh pasangan suami istri untuk melakukan kegiatan bersama. Bila hari tersebut tiba, kita  harus bisa mengatakan “tidak” pada kegiatan kita lainnya. Pada dua hari tersebut, buatlah hal-hal biasa menjadi istimewa. Misalnya suami istri dapat melakukan pijatan punggung sewaktu menonton TV bersama, atau bisa juga melaksanakan aktivitas olahraga bersama-sama misalnya berenang, jogging dll. Atau bisa juga kita isi dengan berbagi cerita, misal ketika seorang suami menceritakan kisah masa kecilnya, aktivitas kantornya atau cerita istri tentang kesehariannya mengajak bermain anak. Selain itu, bisa pula sabtu dan minggu diagendakan untuk membagi tugas dalam pekerjaan rumah tangga. Suami yang mencuci baju, dan istri yang menjemurnya. Atau istri yang menyetrika, dan suami yang melipat serta memasukan bajunya ke lemari. Semua bisa dilakukan bersama jika ada kemauan, sekalipun hanya tersedia waktu sabtu dan minggu untuk bersama.

Jika kita ingin menjadi pasangan yang bahagia, kita akan merasakan pentingnya waktu luang sehari dua hari untuk bersama dan menjalin komunikasi dengan baik. Sehingga rumah tangga yang bahagia pun mampu kita dapatkan.