Mendapatkan pasangan ideal, menjadi idaman bagi setiap wanita... Apatah lagi, bagi seorang yang tidak mengenal kata "pacaran". Saat itu, yang terbayang ketika ada pria yang melamarnya adalah bahwa ia telah menemukan cinta sejatinya, yang akan membawa mereka menuju pelaminan. Bahagianya membuncah. Tanpa khawatir akan hal-hal yang akan terjadi kelak.
Namun, tidak bisa dipungkiri... Siapapun yang menikah tanpa mengenal jalur pacaran, ia harus siap berusaha keras untuk bisa beradaptasi dengan pasangannya. Sekalipun sesama ikhwah, yang mengerti agama. Konon, ketidakcocokan satu sama lain tentu ada. Seperti ketika wanita menjadi seorang istri, maka ia harus siap mengurus keluarga dan rumah tangganya. Begitupula para pria, ia harus siap membagi waktu dan penghasilannya untuk keluarga.
Nah, disini letak perselisihan bisa terjadi. Sebagai seorang istri, berhak mengetahu sumber penghasilan suami dan berhak pula menturutcampuri apa yang menjadi pilihan suami. Bila sang suami mendapat proyek kerjaan atau mau melakukan sebuah aktivitas, sebaiknya terbuka pada sang istri, sehingga istri tidak kaget ketika penghasilan bulan ini bertambah atau bulan depan berkurang. Pun termasuk, ketika sang suami pulang larut malam karena ada lembur kerjaan sementara istri sudah manyun menyambut sang suami lantara tidak tahu menahu alasan suami pulang larut.
Tidak ada yang salah keduanya, hanya saja komunikasi yang menjadi penghambat dalam interaksi mereka. Bagaimanapun, istri ingin menjadi yang terbaik bagi suaminya, pun suami ingin memberi yang terbaik bagi istrinya. Sepertinya, mencoba menerima dan saling terbuka jadi solusinya. Apapun yang menjadi pilihan, keputusan atau resiko yang dialami oleh suami, tentu harus dirasakan sang istri juga, begitupula sebaliknya. Karena sepasang suami istri seperti sepasang sepatu, yang bila tidak ada salah satunya akan membuatnya tidak sempurna. Jadi... belajar beradaptasi dengan pasangan harus terus menerus, tiada henti dan tanpa kenal lelah. Karena pasangan kita adalah makhluk Allah yang berbeda, dan akan terus berbeda sampai kapanpun, dan oleh sebab itu kita hadir untuk mengisi kekurangan satu sama lain serta menutupi aibnya.
Yuk.. semangattt. Untuk terus lakukan yang terbaik, jalankan peran terbaik, sebagai seorang istri maupun suami :)
Posting Komentar