"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

  • Kita lah yg Menyebabkan Ujian Hadir
    Ketika kita dihadapkan dengan berbagai macam ujian, seringkali kita bertanya, “Mengapa semua ini terjadi? Apa salahku?!” Sejatinya ujian i...
  • Menderita Dalamnya Luka [Part III]
    Semenjak keberadaanmu di tempat yang baru, selalu ada hal yang bisa membuatmu tak lupa bahwa aku adalah yang selalu menemanimu. Mendengar ce...
  • Bila Orangtua Perhitungan
    Sebagai orangtua.. Saya dan suami bekerja keras untuk siapa? Ya untuk kebutuhan kami dan tentu untuk keperluan anak2 kami nantinya. Maka ...
  • Surat Cinta Untuk Murobbiyahku
    Kepada Ykh (Yang Ku Hormati) Murobbiyah-ku Di Tempat Assalamu’alaykum Wr.Wb Teriring pujian syukurku kepada Alloh Swt, Robb semesta Al...
  • Belum Waktunya
    Setiap orang ada jalannya masing-masing. Jika kita bertanya mengapa dia begitu, mengapa dia bisa seperti itu atau mengapa ia mempe...
  • Hidup Masih Bisa Berubah
    "Jreng.. jrengg....." Terdengar bunyi gitar yang sedang dimainkan. Aku sudah dapat mengiranya, tak asing lagi... Suara itu pasti b...
  • Tetap Terjaga Di KoridorNya
    Serupa tapi tak sama... Berbeda-beda tetap satu jua... Ya... dan seperti itulah. Sama warna rambut, beda isi kepala -red pikiran. Why? Kare...

Pengikut

Berjalanlah Sesuai Prosedur, Niscaya Akhir yang Indah Kan Bertabur

Duduk dan merenung. Kali ini aku mencoba memuhasabahi diri... Satu persatu langkah yang mudah ditapaki, namun dibalik hal lain sulit kulalui. Saat aku mencoba mengeja takdirku. Ketika aku mengingat bahwa betapa banyak karunia Alloh yang telah kudapati. Tak terasa, hanya butuh cukup waktu untuk bisa dimengerti mengapa jalanku seperti ini.

Diusiaku yang tak jauh beranjak dari 17 tahun, aku merasakan banyak pahit getirnya kehidupan. Pengalaman pun menjadi makananku sehari-hari. Bahkan ketika aku harus mengelus dada untuk kesekian kali... Ternyata Alloh masih mencintai, aku yakin bahwa hal yang indah kan menyapa nanti.

Pekerjaan yang cukup layak... Sangat aku syukuri. Ketika teman-temanku bertanya berapa salaryku mengajar di SD Model Insan Madani Bekasi, mereka cukup menelan ludah. Entah apa yang dipikirkan. Dan hal itu tetap aku syukuri....

Ketika seiring berjalannya waktu, kuliahku seakan lagi tak berarti... Aku mencoba menegakkan diri. Ada tanggug jawab yang harus kubenahi, demi orang tua yang kusayangi. Ya... Meski aku sudah bekerja dan cukup dengan penghasilan yang ada, aku harus tetap menunaikan janji. Gelar sarjana akan tetap kuraih sampai kapanpun nanti.

Kemudian... Saat ujian besar itu datang. Satu persatu lelaki yang mencoba menghampiri, bahkan itu menjadi ujian yang berat sekali. Bukan suatu hal yang main-main lantas bisa ditinggal pergi. Memutuskan menikah adalah hal tersulit yang pernah kubayangi. Hingga aku mencoba memberanikan diri... Mencoba menanjak ke puncak yang paling tinggi. Dan apa yang kudapati? Melainkan aku terjatuh berulang kali. Sakit... Mungkin itu jawabnya. Tapi, ini bukan akhir kehidupanku. Jangan pernah menangisi apa yang belum Alloh kehendaki. Tapi yakinlah selalu, bahwa bahagia kan menghampiri.

Tidak... Bukan aku melemah dan mencoba menghindar dari yang pernah menghampiri. Namun ternyata, aku hanya cukup waktu untuk bisa memahami jalan takdirku ini.

Ternyata... Dibalik kelebihanku yang telah Alloh anugerahkan, bersama itu pula hadirnya ujian yang mengiringi. Biarkan... biarkan semuanya berjalan sesuai yang DIA kehendaki. Tak mengapa, yang terpenting... Berjalanlah sesuai prosedur, jangan keluar jalur. Niscaya akhir yang indah kan bertabur :)