"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

Sahabat perempuan yang meriwayatkan Hadits dan ditulis    dalam Al-Kutub At-Tis’ah berjumlah 132 orang. Periwayat  terbanyak adalah ‘Âisyah binti Abû Bakar, kemudian Hindun binti Abî Umayyah (Ummu Salamah). Keduanya merupakan istri Nabi saw. Kemudian berturut-turut Asma’ binti Abû Bakar, Zainab binti Abû Salamah, Maimunah binti al-Hârits, Hafshah binti Umar, Ramlah binti Abî Sufyan (disebut ketiga terakhir ini semua adalah para istri Nabi). Disusul Ummu ‘Athiyah, Shafiyyah binti Syaibah, dan Fahitah binti Abî Thalib.
 
Bila ditilik dari sepuluh periwayat perempuan yang meriwayatkan Hadits terbanyak periode sahabat ini, 5 di antaranya adalah para istri Nabi, satu orang lainnya adalah anak tiri Nabi yakni Zainab binti Abû Salamah, satu orang sepupu Nabi yaitu Fahitah binti Abû Thalib, dan satu orang kakak ipar Nabi ialah Asma’ binti Abû Bakar. Hanya dua orang di antaranya yang tidak ada hubungan keluarga dengan Nabi, yaitu Nasibah binti Ka’ab (Ummu ‘Athiyah) dan Shafiyyah binti Syaibah.

Istri-Istri Nabi
Istri-istri Nabi adalah orang yang paling banyak bergaul dengan Nabi. Mereka memiliki banyak keistimewaan dibanding dengan sahabat lain dalam menerima Hadits Nabi. Mereka adalah orang yang paling tahu tentang kehidupan rumah tangga Nabi dibanding sahabat lainnya, di samping Hadits-hadits lainnya karena intensitas pertemuan dengan Nabi.

1.  ‘Âisyah
‘Âisyah adalah tokoh utama dalam periwayatan Hadits dari kalangan sahabat perempuan Nabi. Hampir semua bab (kitab) yang terdapat dalam Al-Kutub At-Tis’ah terdapat Hadits yang diriwayatkan oleh ‘Âisyah. Dia adalah Umm Al-Mu’minin, putri Abû Bakar, dan perempuan yang dicintai Rasulullah saw.
Dalam Al-Kutub At-Tis’ah, riwayat Hadits yang disandarkan kepada ‘Âisyah berjumlah 5965. Hadits-hadits ‘Âisyah tersebut tersebar dalam 293 tema (83, 6 %) selain yang terdapat dalam Musnad Ahmad, dari 354 tema yang terdapat dalam delapan kitab hadits sumber primer.
 
Hadits riwayat ‘Âisyah terdapat hampir pada semua tema (kitab) dalam Shahih Al-Bukhari, kecuali hanya dua tema saja yang di dalamnya tidak termuat hadits ‘Âisyah. Dalam Shahih Muslim terdapat dalam 43 tema (kitab) dari 55 tema. Dalam Sunan An-Nasaiy, terdapat dalam 41 tema dari 51 tema. At-Tirmizi memasukkannya dalam 38 dari 48 tema dalam kitab Sunan-nya. Ibn Majah meriwayatkan hadits ‘Âisyah ke dalam 30 tema dari 32. Sedangkan Abû Dawud memasukkannya dalam 29 tema dari 35 tema. Adapun Ad-Darimiy mentakhrijkannya dalam 20 tema dari 20 tema yang ada. Al-Muwatta’ memuat 20 tema dari 32 tema yang ada.

2.  Hindun Binti Umayyah
Dari kalangan shahabiyah yang menempati posisi kedua dalam meriwayatkan Hadits adalah Hindun Abî Umayyah. Nama lengkapnya adalah Hindun binti Abî Umayyah ibn Al-Mughirah ibn ‘Abd. Allah ibn ‘Umar ibn Mahzum Al-Mahzumiyah. Ia mengikuti hijrah dua kali, ke Habasyah dan ke Madinah. Ia juga merupakan Umm Al-Mukminin yang dinikahi oleh Nabi pada tahun 4 setelah hijrah.
 
Dalam Al-Kutub At-Tis’ah, Hadits Nabi yang riwayatnya disandarkan kepada Hindun sebanyak 622 Hadits, 274 Hadits diriwayatkan oleh Ahmad ibn Hanbal. Hadits yang paling banyak ia riwayatkan langsung dari Rasulullah, dan sebagian kecil di antaranya ia riwayatkan dari Abû Salamah dan dari Fatimah binti Rasulullah. Adapun para murid yang meriwayatkan Hadits darinya antara lain adalah: dua orang putranya, yaitu ‘Umar dan Zainab binti Abû Salamah. Kemudian Ibn ‘Abbâs, ‘Âisyah, Abû Sa’id al-Khudriy, ‘Amir ibn Umayyah, Mus’ab ibn ‘Abdullah ibn Abî Umayyah, ‘Abdullah ibn Rafi’, Nafi’, Safinah, Abû Katsir, Ibn Safinah, Khairah Umm Al-Hasan Al-Basri, Sulaiman ibn Yasar, Usamah anak Zaid ibn Al-Haritsah, Hindun binti Al-Hârits, Shafiyyah binti Syaibah, Abû ‘Usman An-Nahdiy, Humaid dan Abû Salamah putra ‘Abdurrahman ibn ‘Auf, Sa’id ibn Al-Musayyab, Abû Wail, Shafiyyah binti Muhshan, Asy-Sya’biy, ‘Abdurrahman ibn Abû Bakar, ‘Usman ibn ‘Abdillah ibn Mauhib, ‘Urwah ibn Zubair, Kuraib maula ibn ‘Abbâs, Qubaishah ibn Zuwaib, Nafi’ maula ibn ‘Umar, dan Ya’la ibn Mamlak.
 
Dari 622 Hadits yang diriwayatkan oleh Umm Salamah, 274 di antaranya diriwayatkan oleh Ahmad ibn Hanbal. Sisanya terdapat dalam delapan kitab sumber primer lainnya yang terdistribusi dalam 120 bab dengan perincian sebagai berikut: Shahih Al-Bukhari terdapat 49 Hadits yang termuat dalam 23 tema, Shahih Muslim memuat 42 Hadits riwayatnya yang terdapat dalam 15 tema, Sunan An-Nasai memuat 68 Hadits riwayatnya yang termuat dalam 17 tema, Sunan At-Tirmizi memuat 44 Hadits yang terdistribusi dalam 18 tema, Sunan ibn Majah memuat 52 Hadits riwayatnya yang terdistribusi dalam 15 tema, Sunan Abî Dawud memuat 53 Hadits yang termuat dalam 17 tema, Sunan Ad-Darimiy memuat 19 Hadits yang terdapat dalam 7 tema, dan Al-Muwatta’ memuat 15 Hadits dalam 8 tema.

3.  Maimunah Binti Al-Harits
Maimunah binti Al-Hârits adalah istri Nabi. Ia menikah dengan Nabi pada tahun 7 H bulan Dzulqa’dah setelah diperbolehkan melaksanakan ‘umrah di Makkah sebagai kesepakatan dari perjanjian Hudaibiyah. Sebelumnya, ia telah menikah dengan Abû Rahm ibn ‘Abd. Al-‘Uzza sebelum masuk Islam. Ia wafat pada tahun 51 H.
 
Jumlah Hadits yang disandarkan kepadanya dalam Al-Kutub At-Tis’ah sebanyak 172 buah Hadits. Semuanya ia riwayatkan langsung dari Rasulullah. Adapun yang meriwayatkan Hadits-Haditsnya adalah: putra saudari-saudarinya: ‘Abdullah ibn ‘Abbâs, ‘Abdullah ibn Syidad ibn Al-Hadi, ‘Abdurrahman ibn As-Saib Al-Hilaliy, Yazid ibn Al-Ashom; bekas budaknya: Nudbah, ‘Atha’ ibn Yasar, Sulaiman ibn Yasar; Ibrahim ibn ‘Abdullah ibn Ma’bad, Kuraib maula ibn ‘Abbâs, ‘Ubaidillah ibn As-Sibaq, ‘Ubaidillah ibn ‘Utbah, Al-‘Aliyah binti As-Sabi’, dan sebagainya.
 
Dari 172 Hadits yang disandarkan kepadanya, 60 Hadits ditakhrijkan oleh Ahmad ibn Hanbal yang disusun secara alfabetis. Sedangkan 112 Hadits lainnya ditakhrijkan dalam delapan kitab Hadits sumber primer lainnya. Shahih Al-Bukhari terdapat 22 Hadits yang termuat dalam 6 tema, Shahih Muslim memuat 20 Hadits riwayatnya yang terdapat dalam 9 tema, Sunan An-Nasai memuat 27 Hadits riwayatnya yang termuat dalam 11 tema, Sunan At-Tirmizi memuat 6 Hadits yang terdistribusi dalam 4 tema, Sunan ibn Majah memuat 11 Hadits riwayatnya yang terdistribusi dalam 5 tema, Sunan Abî Dawud memuat 13 Hadits yang termuat dalam 5 tema, Sunan Ad-Darimiy memuat 12 Hadits yang terdapat dalam 5 tema, dan Al-Muwatta’ memuat 1 Hadits dalam 1 tema.

4.  Hafshah Binti ‘Umar Ibn Al-Khattab
Sebelum menikah dengan Nabi, Hafsah telah menikah dengan Khunais ibn Khudzafah ibn Qays As-Sahmiy Al-Quraisyi, seorang sahabat Nabi yang turut hijrah dua kali, ke Habasayah dan ke Madinah, serta ikut dalam perang Badar dan Uhud. Khunais meninggal setelah perang Uhud, sedangkan Hafshah berusia 18 tahun. Melihat anaknya menjanda dalam usia muda, ‘Umar gelisah dan menawarkan kepada Abû Bakar dan ‘Usman untuk menikahinya, tetapi keduanya tidak bersedia. Akhirnya Hafshah dinikahi oleh Nabi saw. Ia meninggal pada tahun ditundukkannya Afrika, yaitu tahun 45 H.
 
Hadits yang disandarkan kepada Hafsah yang terdapat dalam Al-Kutub At-Tis’ah semuanya berjumlah 147 Hadits. Hal ini membuktikan bahwa Hafsah termasuk salah seorang dari istri Nabi yang aktif meriwayatkan Hadits.
 
Hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Hafshah sebagian besar diriwayatkan langsung dari Nabi, dan sebagian lainnya dari ‘Umar ibn Al-Khaththâb. Adapun para sahabat yang meriwayatkan Hadits darinya adalah: saudaranya: ‘Abdullah ibn ‘Umar, anak saudaranya: Hamzah ibn ‘Abdullah ibn ‘Umar dan istrinya Shafiyyah binti Abî ‘Ubaid. Sedangkan dari kalangan tabi’in: Hâritsah ibn Wahab, Al-Muthallib ibn Abî Wada’ah, Ummu Mubasyir Al-Anshariyah, ‘Abdurrahman ibn Al-Hârits ibn Hisyam, Abdullah ibn Shafwan ibn Umayyah, dan sebagainya.
 
Dari 147 Hadits yang ia riwayatkan, 48 di antaranya diriwayatkan oleh Ahmad ibn Hanbal dalam kitab Musnad-nya. Adapun 99 Hadits lainnya terdistribusi dalam delapan kitab Hadits sumber primer lainnya dengan distribusi tema sebagai berikut: Shahih Al-Bukhari terdapat 15 Hadits yang termuat dalam 7 tema, Shahih Muslim memuat 14 Hadits riwayatnya yang terdapat dalam 5 tema, Sunan An-Nasai memuat 40 Hadits riwayatnya yang termuat dalam 6 tema, Sunan At-Tirmizi memuat 3 Hadits yang terdistribusi dalam 2 tema, Sunan ibn Majah memuat 6 Hadits riwayatnya yang terdistribusi dalam 5 tema, Sunan Abî Dawud memuat 6 Hadits yang termuat dalam 4 tema, Sunan Ad-Darimiy memuat 4 Hadits yang terdapat dalam 2 tema, dan Al-Muwatta’ memuat 9 Hadits dalam 6 tema.

5.  Ummu Habibah Ramlah Binti Abu Sufyan
Nama lengkapnya Ramlah binti Abû Sufyan Shakhr ibn Harb ibn Umayyah Al-Umawiy. Ia lahir 17 tahun sebelum kenabian. Abû Sufyan, ayah Ramlah adalah pemimpin suku Quraisy dan pemuka kaum kafir hingga Fath Al-Makkah. Meskipun begitu, Ramlah sudah memeluk agama Islam sejak awal mula, bahkan ia termasuk shahabiyah yang ikut hijrah ke Habasyah bersama suaminya, ‘Ubaidillah ibn Jahsy. Di Habasyah tersebut ia melahirkan seorang anak perempuan yang diberi nama Habibah, dan dengan nama anaknya tersebut ia dijuluki Ummu Habibah. Setelah ‘Ubaidillah ibn Jahsy meninggal dunia, Nabi mengutus Ja’far ibn Abî Thalib untuk melamar Ummu Habibah kemudian menikahkannya. Nabi menikah dengan Ummu Salamah pada tahun 6 H / 7 H sedangkan Ummu Salamah masih di Habasyah. Kala itu Ummu Habibah berumur 40 tahun. Ia wafat pada tahun 42 H.
 
Ummu Habibah termasuk salah satu dari istri Nabi yang juga aktif meriwayatkan Hadits. Dalam Al-Kutub At-Tis’ah terdapat 144 Hadits yang disandarkan periwayatannya kepadanya. Sebagian besar Hadits yang ia riwayatkan berasal langsung dari Rasulullah, dan sebagian yang lain ia riwayatkan dari Zainab binti Jahsy. Adapun yang meriwayatkan Hadits darinya antara lain adalah: Habibah, Mu’awiyah, ‘Abdullah ibn ‘Utbah ibn Abû Sufyan, Abû Sufyan ibn Sa’id ibn Al-Mughirah, Salim ibn Siwar dan Abû Al-Jarrah, Abû Ash-Shalih As-Samman, ‘Urwah ibn Az-Zubayr, Zainab binti Ummu Salamah, Shafiyyah binti Syaibah, dan Syahr ibn Hausyab.
 
Dari 144 Hadits yang disandarkan kepadanya, 50 di antaranya diriwayatkan oleh Ahmad ibn Hanbal. Sisanya terdapat dalam 8 kitab Hadits sumber primer lainnya dengan distribusi tema sebagai berikut: Shahih Al-Bukhari terdapat 13 Hadits yang termuat dalam 6 tema, Shahih Muslim memuat 12 Hadits riwayatnya yang terdapat dalam 4 tema, Sunan An-Nasai memuat 36 Hadits riwayatnya yang termuat dalam 5 tema, Sunan At-Tirmizi memuat 6 Hadits yang terdistribusi dalam 4 tema, Sunan ibn Majah memuat 10 Hadits riwayatnya yang terdistribusi dalam 6 tema, Sunan Abî Dawud memuat 8 Hadits yang termuat dalam 5 tema, Sunan Ad-Darimiy memuat 5 Hadits yang terdapat dalam 3 tema, dan Al-Muwatta’ memuat 1 Hadits dalam 1 tema.

6.  Zainab Binti Jahsyi
Zainab binti Jahsyi ibn Rabab ibn Ya’mar pada mulanya bernama Barra’, namun ketika diperistri Rasulullah diganti namanya dengan Zainab. Sebelum nikah dengan Rasulullah, ia telah menikah dengan Zaid ibn Al-Haritsah, bekas budak dan anak angkat Rasulullah. Setelah mereka bercerai, Allah menikahkannya secara langsung melalui firmannya (Q.s. Al-Ahzab [9]: 27) tanpa wali dan tanpa saksi. Pernikahannya dengan Nabi berlangsung pada tahun 3 H. Ia meninggal pada tahun 20 H, dan merupakan orang pertama yang meninggal dunia setelah Rasulullah dari istri-istri Nabi.l
 
Hadits-hadistnya ia riwayatkan langsung dari Rasulullah. Para murid yang meriwayatkan Hadits darinya adalah: Muhammad ibn ‘Abdullah ibn Jahsy; Madzkur dan Kalsum ibn Al-Musthafa, Zainab binti Abû Salamah, dan Ummu Habibah binti Abî Sufyan.
 
Tidak terlalu banyak Hadits yang diriwayatkan oleh Zainab. Dalam Al-Kutub At-Tis’ah hanya terdapat 27 buah Hadits yang disandarkan kepadanya. Hadits-Hadits tersebut dalam: Shahih Al-Bukhari 6 Hadits, Shahih Muslim 4 Hadits, Sunan At-Tirmizi 2 Hadits, Sunan An-Nasaiy 2 Hadits, Sunan Abî Dawud, 2 Hadits, Sunan ibn Majah, 2 Hadits, Musnad Ahmad, 8 Hadits, Al-Muwattha’ 1 Hadits.

7.  Shafiyyah Binti Huyai
Shafiyah binti Huyai ibn Akhthab ibn Sa’id ibn Tsa’labah Al-Israiliyah merupakan seorang wanita bangsawan, mulya, cerdas dan memiliki kedudukan yang terpandang. Sebelumnya ia telah menikah dengan Salam ibn ‘Abd Al-Haqiq dan kemudian dengan Kinanah ibn ‘Abd Al-haqiq. Keduanya adalah penyair Yahudi. Kinanah terbunuh dalam perang Khaibar dan Shafiyyah menjadi tawanan perang. Seusai perang Khaibar, Shafiyah dinikahi Nabi dengan mahar kemerdekaannya. Ia wafat pada tahun 50 H.
 
Haditsnya ia riwayatkan langsung dari Rasulullah. Sedangkan orang yang meriwayatkan Hadits darinya adalah anak saudaranya dan bekas budak-budaknya: Kinanah dan Yazid ibn Ma’tab, ‘Ali ibn Al-Husain ibn ‘Ali, Muslim ibn Shafwan, dan Ishak ibn ‘Abdullah ibn Al-Hârits.
 
Dalam Al-Kutub At-Tis’ah, jumlah Hadits yang disandarkan kepadanya berjumlah 25 Hadits. Masing-masing Hadits tersebut terdapat dalam: Shahih Al-Bukhari 7 Hadits, Shahih Muslim 1 Hadits, Sunan At-Tirmizi 3 Hadits, Sunan Abî Dawud 3 Hadits, Sunan ibn Majah 2 Hadits, Musnad Ahmad 7 Hadits, dan Sunan Al-Darimiy 2 Hadits.

8.    Juwairiyah Binti Al-Harits
Juwairiyah binti Al-Harits ibn Abî Dhirar ibn Al-Habib Al-Khuza’iyah Al-Musthaliqiyah adalah sayyidah yang ditawan ketika kaum Muslimin mengalahkan Bani Musthaliq pada saat perang Muraisi’ (5/6 H). Rasulullah membebaskannya lalu menikahinya. Pada saat itu, Juwairiyah berusia 20 tahun.. Pernikahannya tersebut menjadi sebab dibebaskannya seratus keluarga dari Bani Musthaliq. Sebelumnya ia telah menikah dengan Musafi’ ibn Shafwan Al-Mushthaliqiy yang terbunuh pada perang Muraisi’ tersebut. Ia wafat pada tahun 56 H.
 
Semua hadistnya ia riwayatkan langsung dari Rasulullah. Sedangkan orang lain yang meriwayatkan Hadits darinya adalah: ‘Abdullah ibn ‘Abbâs, ‘Ubaid ibn As-Sibaq, Abû Ayyub Al-Maraghi, Mujahid ibn Jabar, Kuraib, Kulsum ibn Al-Musthaliq, dan ‘Abdullah ibn Syidad ibn Al-Hadi.
 
Hadits yang disandarkan kepadanya dalam Al-Kutub At-Tis’ah jumlahnya ada 17 buah. 10 Hadits di antaranya diriwayatkan oleh Ahmad ibn Hanbal, 2 Hadits terdapat dalam Shahih Muslim, dan masing-masing 1 Hadits dalam kitab Shahih Al-Bukhari, Sunan Al-Tirmizi, Sunan An-Nasaiy, Sunan Abî Dawud, dan Sunan Ibn Majah.

9.    Saudah Binti Zam’ah
Saudah binti Zam’ah ibn Qays ibn ‘Abd. Syams. Ia merupakan istri Rasulullah setelah wafat Khadijah. Ia menjadi istri Nabi satu-satunya sampai lebih tiga tahun sebelum masuknya ‘Âisyah dalam rumah tangga Nabi. Saudah ikut hijrah ke Habasyah dan dinikahi Nabi ketika masih di Makkah sebelum hijrah ke Madinah.. Sebelumnya ia telah menikah dengan As-Sukran ibn ‘Amr Al-‘Amiriy yang meninggal ketika hijrah ke Habasyah. Setelah ‘Âisyah masuk dalam rumah tangga Nabi, begitu juga dengan istri-istri yang lainnya, Saudah memberikan jatah kunjungan Nabi kepadanya kepada ‘Âisyah. Ia wafat pada tahun 54 H.
 
Semua Hadits riwayatnya ia riwayatkan langsung dari Rasulullah. Adapun orang lain yang meriwayatkan Hadits darinya adalah Ibn ‘Abbâs, dan Yahya ibn ‘Abdillah ibn ‘Abdurrahman.
 
Hadits yang disandarkan kepadanya berjumlah 9 Hadits. 4 di antaranya diriwayatkan oleh Ahmad ibn Hanbal dalam kitab Musnad-nya dan masing-masing 1 Hadits dalam kitab Shahih Al-Bukhari, Sunan At-Tirmizi, Sunan An-Nasaiy, Sunan Abî Dawud, dan Sunan Ad-Darimiy.