- Home »
- Islam , Motivasi , Pengetahuan »
- Orientasi Hidup
Miris sekali ketika menyaksikan banyak diantara kita yang belum memiliki orientasi hidup. Hidup dijalankan dengan seadanya dan apa adanya saja. Mengikuti arus air yang mengalir tapi tidak tahu akan bermuara dimanakah air tersebut???
Ya. Aku ingin berbicara terkait itu semua.
Inilah yang terjadi dalam kehidupan kebanyakan manusia yang menjalani proses perjalanan kehidupannya di dunia. Banyak di antara kita yang tidak mengetahui kemana tujuan yang hakiki dari akhir perjalanan kehidupan, kemudian tidak sedikit di antara kita pula yang juga tidak mengetahui jalan mana yang harus ditempuh agar kita semua selamat sampai ke tujuan, selain itu, juga tidak tahu aturan-aturan yang harus digunakan dalam menempuh jalan tersebut, atau katakanlah kita tahu bahwa ada peraturan yang dapat mengantarkan kita ke jalan keselamatan, tetapi kita tidak dapat memahami bagaimana menggunakan peraturan itu dengan benar. Padahal, hakikat dari setiap perjalanan manusia dalam kehidupan ini adalah menuju satu kehidupan yang tiada berakhir, yaitu kehidupan akhirat.
Dalam perjalanan kehidupan manusia termasuk kita, tujuan atau orientasi hidup merupakan satu hal yang sangat penting. Pernahkah kita bertanya pada diri sendiri apa tujuan hidup kita? Hendak kemanakah kita setelah kehidupan dunia ini berakhir?, lalu apa yang sudah kita persiapkan dalam menyambut kehidupan tersebut?, atau apa bekal kita untuk kehidupan kita selanjutnya?, cara apa yang sudah kita lakukan dalam menempuh perjalanan tersebut?, petunjuk dan aturan apa yang kita gunakan dalam menempuh jalan tersebut?
Tujuan akhir dari setiap manusia adalah kehidupan akhirat yang kekal abadi. Namun bukan berarti kita melupakan kehidupan dunia kita saat ini. ”Mulailah dari yang akhir!” Nasihat ini mengingatkan kita semua agar kita selalu memikirkan tujuan jangka panjang sebelum memulai langkah-langkah kecil kita...
Kalau dalam bahasa manajemen tuh (cieilah... padahal bukan orang manajemen nih. he..), visi dan tujuan suatu organisasi atau pribadi harus dicanangkan sebelum program kerja jangka pendek ditetapkan.Visi itu dibentuk melalui aktivitas visioning, bagaimana seseorang melihat lingkungannya, menatap masa depannya, dan menerjemahkan filosofi hidupnya menjadi orientasi dan cita-cita hidupnya.
Sederhana saja... Orientasi hidup kita berpusat pada hasanah fid-dun-ya dan hasanah fil-akhiroh. Orientasi tersebut membuat seorang Muslim akan tetap menggenggam dunia namun menggenggam dengan tangannya, bukan di hatinya, karena hatinya telah penuh dengan akhirat. Sehingga, kekayaan atau apapun yang dimiliki seorang Muslim adalah sebagai alat ibadah.
Islam pun mengajarkan pada umatnya agar hidup dengan orientasi yang benar, hal itu juga dicontohkan lho dengan ibadah Thawaf dalam berhaji. Coba deh perhatikan, bahwa setiap orang yang berkunjung ke Baitullah harus melakukan Thawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah sebagai pusat orientasi. Dalam hidup, kita boleh jadi apa saja, tapi jangan lupa semuanya harus tetap dalam satu orientasi. Seperti juga alam semesta kita, semua bergerak mengikuti sunatullah dalam satu orbit yang tepat. Itulah sebenarnya fenomena spiritual yang maha dahsyat.
So... Segala kehidupan berasal dari Alloh swt, dan semuanya akan dikembalikan kepadaNya pula. Jadikanlah setiap karunia dan nikmat yang kita dapatkan untuk menyebarkan rahmat, untuk kesejahteraan umat seluas-luasnya. Itulah nilai-nilai spiritualitas yang senantiasa harus kita rawat dan kita kembangkan. Sehingga ketika tiba saatnya kembali kepadaNya, kita menyambutnya dengan penuh senyuman. Indah bukan? Insya Alloh... ^_^
Posting Komentar