"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

Terdapat sebuah kisah seorang pemimpin pasukan duduk di atas tanah dalam perjalanannya menuju suatu tempat. Tanpa sengaja, pimpinan pasukan tersebut menduduki seekor semut yang tak jauh berada dari sarangnya. Sontak, sang semut menganggapnya sebagai sebuah serangan, atau setidaknya pimpinan pasukan tersebut telah membuatnya kesakitan.

Sebagai respons, tanpa pikir panjang ia melawan, membalas dengan gigitan. Sang semut hanya merespons berdasarkan insting bertahan dan reaksi atas rasa sakit yang ia rasakan. Pertimbangannya menggigit pimpinan pasukan itu, benar-benar pertimbangan personal. Tentu saja tanpa ia rundingkan terlebih dulu dengan kepala suku semut, atau induk semang. Yang ia pikirkan hanya membalas kesakitan.

Sang pimpinan pasukan, mendapati dirinya kesakitan digigit semut, lalu melakukan reaksi yang tak terbayangkan oleh semut yang menggigitnya. Pimpinan pasukan tersebut memerintahkan beberapa orang dari pasukannya untuk membakar sarang semut yang ada di sekitar mereka. Dan begitulah hari itu berakhir dengan terbakarnya seluruh semut hanya karena sebuah gigitan seekor semut yang tak berpikir panjang.

Apa ya hikmahnya? Ternyata dalam hidup tak ada yang benar-benar mutlak bersifat personal. Semua selalu memiliki kaitan dan ikatan yang lebih besar. Dan satu peristiwa akan melahirkan, setidaknya berakibat pada peristiwa lain dalam kehidupan yang lain lagi.

Apa yang terjadi dan kita alami hari ini, sesungguhnya adalah hasil dari rentetan keputusan dan peristiwa yang terjadi pada masa sebelumnya. Ketika kita hari ini mengalami kemalangan, hal itu tidak serta merta terjadi pada hari yang sama. Ada peristiwa yang menjadi mukaddimah yang sangat signifikan pengaruhnya. Atau ketika hari ini kita mendapatkan sebuah kesenangan, ada jaring laba-laba yang mengaitkannya dengan kejadian-kejadian masa  lalu. Tak ada yang benar-benar terlepas dan mutlak independen.

Merugi kita, yang tak pernah berbuat sesuatu, tapi ternyata di kemudian hari mendapati diri kita terdampak perbuatan orang lain. Lebih malang lagi jika kita yang ternyata menjadi penyebab.

Sungguh tak ada yang benar-benar bersifat personal dan individual. Seluruh dari kita memiliki ikatan dan kaitan, dengan hidup dan peristiwa yang akan dialami oleh manusia lain dalam kehidupan yang berbeda. Karenanya, segala tindak tanduk kita hendaknya dipikirkan matang-matang.