"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

"Sungguh beruntung orang-orang yg beriman; Yaitu orang-orang yg khusyu' dalam sholatnya ... Yaitu orang-orang yg selalu melihara sholat-sholat mereka.”(QS. Al-Mu’minun : 1-9).

Saudara/iku, mengingat ayat di atas tentulah merupakan sebuah penghargaan yg di berikan Alloh bagi hamba-hamba-Nya dalam menggapai puncak kebahagian tertinggi melalui ibadah sholatnya. Tapi tentu bukan sembarang sholat sekedar gerakan anggota tubuh saja namun berupa gerakan hati dimana qt harus memahami kandungan bacaan sholat yg qt baca. Dan khusyu’ merupakan salah satu syarat untuk memperoleh penghargaan berupa keberuntungan dari Alloh tersebut. Mengapa? Karena khusyu’ bisa timbul manakala qt paham makna bacaan sholat yg tak hanya terucap lewat bibir qt namun juga meresap pula di hati.

Tak hanya khusyu’, seorang yg beruntung adalah yg juga bisa memelihara sholatnya, yakni tidak melalaikannya. Sebab sudah jelaslah dalam firman Alloh yg menyebutkan bahwa, “Maka celakalah bagi mereka yg sholat; yaitu orang-orang yg melalaikan sholatnya." (QS. Al-Maa'un : 4-5). Celakanya, kebanyakan kaum Muslimin sering menjadi pelanggan sholat yg seringkali alpa, dan lalai melakukannya. Seolah menjadi sebuah hal yg lumrah berlaku. Dengan berbagai macam dalih, karna repot dengan pekerjaan, adapula yg nanggung karna lagi asyik menonton televisi atau ada juga yg kebablasan tidur sehingga sholat pun terlewatkan. Padahal, sholat adalah amalan yg paling utama, yg pertama kali akan dihisab dari seorang hamba di hari akhir nanti. Bahkan Rasululloh menjadikannya sebagai wasiat akhir sebelum kematian beliau, "Alloh, Alloh, (Wahai kaum Muslimin) pelihara lah sholat, peliharalah sholat dan bertakwalah kepada Alloh, serta peliharalah para hamba sahaya yg menjadi milikmu.


Bila saja seorang mukmin bisa memelihara sholat dengan khusyu’ dan tidak lalai, maka tentu dapat mengentaskan tabi'at buruk manusia yg tak mau susah, tapi juga tak tau di untung. Dan sholat juga merupakan media efektif untuk mengerem manusia dari berbagai perbuatan maksiat dan kemungkaran: “Dan dirikanlah sholat, sesungguhnya sholat itu (dapat) mencegah perbuatan keji dan mungkar.” (QS. Al-Ankabut : 45)

Qt sebagai makhluk sosial pun, pasti dilingkungi oleh komunitas hidup yg akrab dengan berbagai macam problematika. Ketabahan jiwa dan keikhlasan hati menghadapi berbagai persoalan menjadi senjata ampuh menuju kebahagiaan hidup. Lalu apa senjata ampuhnya? Bagi seorang mukmin, tentu saja hubungan yg menyeluruh dan berkualitas dengan Sang Maha Pencipta, yg tak lain adalah melalui ibadah sholat.
“Hai orang-orang yg beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Alloh beserta orang-orang yg sabar.” (QS. Al-Baqarah : 153)

Gelombang kehidupan yg bergolak amat keras juga seringkali mengombang-ambingkan seorang mukmin antara ketaatan dan kemaksiatan. Salah satu di antara kiat jitu melanggengkan sikap konsistensi (istiqomah) sebagai seorang mukmin adalah dengan memperbaiki kualitas sholat.

Oleh sebab itu, melalaikan sholat adalah malapetaka. Sebaliknya, menyibukkan diri dengan ibadah tak akan membuat manusia celaka, sengsara atapun merana. Dan hal itu bisa terlaksana bila qt menggunakan hati dalam meraih kekhusyu’an sholat. Karna tak sembarang orang mukmin mampu dengan mudah mengabadikan amalan sholat, apalagi dalam wujud yg sempurna rukun dan syaratnya, ditambah sejumlah sunnah yg juga terdapat dalam sholat. Kembali lagi, bahwa kemudahan tersebut hanya milik mereka yg mampu tampil khusyu' dalam sholatnya. "Dan sesungguhnya yg demikian itu (sholat) amatlah berat, kecuali bagi orang-orang yg khusyu.” (QS. Al-Baqarah : 45).

Saudara/iku.. janganlah kau menganggap sholat hanya sebagai rutinitas hidup, instrumen pelengkap dalam putaran roda kehidupan, yg tak lagi memiliki ruh, kualitas dan kemuliaan yg seharusnya melekat pada ibadah sholat tersebut. Sungguh, masih banyak di antara qt (dan mungkin termasuk aku) yg menganggap sholat melelahkan, terlalu menguras waktu dan terkesan membosankan. Masya Alloh!!

Robbighfirlii..
Ketahuilah, sesungguhnya karunia pertama yg dicabut Alloh dari para hamba- Nya adalah kekhusyu'an dalam sholat.

Yuk.. qt berupaya memperoleh kembali (kalau sungguh telah hilang dari qt) kekhusyu'an dalam sholat yg menjadi ciri mereka yg meyakini hari kebangkitan; berusaha membisaakannya dalam diri qt, bahkan mencari cara agar dapat menemukan jalan kekhusyu’an tersebut.

Masih ada waktu.. tak ada kata terlambat. Insya Alloh ^_^