"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

"Cinta yang berjalan pada jalurNya... akan bertemu dengan muaraNya"

Siapa yang bisa menduga... perkenalan yang begitu kilat, lantas keyakinan yang begitu kuat bisa tak menggoyahkan hati seorang ikhwan dan akhwat yang telah menghujamkan niat untuk segera menyempurnakan separuh agama???

Ini buktinya... Cerita tentang salah seorang sahabatku dan teman suamiku yang insya Allah dalam waktu dekat tepatnya jika tak ada halangan yakni ba'da lebaran akan mengikat janji suci dalam sebuah ikatan pernikahan. Wah subhanallah indahnya...

Berawal dari teman suamiku yang minta dicarikan jodoh untuknya... lantas ia mengirimkan biodata lengkapnya ke email suamiku. Kemudian suami bertanya padaku, "ummi, kira-kira si ikhwan ini bakal kita taarufin dengan siapa nih, temanmu ada gak?" tanpa berpikir panjang, aku teringat dengan sahabatku yang memang sudah berniat ingin menikah sejak dahulu kalaa *hehe tepatnya setelah aku melangkahinya terlebih dahulu untuk menikah padahal usianya lebih tua dariku. But, gak apa-apa.. jodoh gak akan kemana khan?

Dan benar saja... setelah melalui mediasi antara aku dan suami. Semuanya terasa mudah dan lancar walaupun ada saja sedikit kerikil yang membuat tersandung tapi tak menjadi halangan berarti, maju terus pantang mundur.

Seperti kalimat pembuka di atas "Cinta yang berjalan pada jalurNya... akan bertemu dengan muaraNya"... Ya, kedua makhluk Allah yang telah berusaha kami bantu persatukan memang sama-sama bisa menjaga izzahnya. Setelah memutuskan untuk melanjutkan proses taaruf ke tahap khitbah, tak terjadi adanya komunikasi atau interaksi sama sekali. Terlebih sang ikhwan yang mampu menjaga hati dan menjaga diri sang ukhti sehingga sang ukhti pun semakin yakin bahwa mungkin inilah yang akan menjadi pujaan hati *cieilah :D

Dan pada akhirnya, murobbi kedua belah pihak telah mengamanahkan pada aku dan suami untuk membantu menjadi perantara diantara keduanya. Meski tengah hamil tua, aku tetap mencoba melaporkan segala bentuk kabar-kabar terbaru pada sahabatku termasuk juga dengan suamiku yang rela menerima telpon dari temannya hanya untuk mendengarkan curhat dan bertanya-tanya mengenai proses menuju pernikahan. Ya, semua kami anggap sebagai salah satu bentuk bantuan dan amal bagi saudara/i kami yang sudah berniat untuk menyempurnakan separuh agama. Tentu menjadi kebahagiaan tersendiri jikalau cinta (karena Allah) saudara/i kami ini pada akhirnya bisa berlabuh dan akhirnya bisa membina keluarga yang Asmara.

Tahap khitbah pun berlangsung lancar.. alhamdulillaah puji syukur. Dan seperti mengenang masa-masa setahun dulu nih, rasa deg-degan, kekhawatiran, kerepotan, sepertinya itu yang tengah dirasakan juga oleh sahabatku setelah menentukan tanggal walimahannya. Dan kini bulan Ramadhan menjadi tempat peraduannya untuk memohon pada Allah Swt agar proses menuju pelaminan tersebut dimudahkan. Selamat berjuang sahabatku... "Cinta yang berjalan pada jalurNya... akan bertemu dengan muaraNya". Insya Allah :)