Deasycious

Hari ini atau nanti... perpisahan akan segera terjadi. Dan tak bisa dielak lagi, kita baru akan ketemu pasca lebaran idul fitri. Duuhh, dek Fahmi Irfan Zaki, tak terasa sudah dewasa kau kini... saatnya mengabdikan diri, menuntut ilmu lebih banyak lagi di Pondok Pesantren Husnul Khotimah. Pasti mbakmu ini kangen sekaliiiii..... Jagalah hati, jagalah diri... Semoga Allah menjagamu tiada henti. Aamiin

 

Ahh, aku pasti akan sangat merindukannya... Adikku yang kini sudah tumbuh dewasa, yang semakin terasa kental keimanannya, semakin rajin shalatnya, semakin getol shaum sunnahnya, semakin rutin tilawahnya... Dan semakin-semakin lainnya yang tentu akan membuatku merasa kehilangan sekali.

Ya... beginilah hidup mengajarkan. Ada pertemuan, dan ada juga perpisahan. Bukankah ini sunnatullahnya kehidupan???

Sekarang adikku sudah masuk jenjang pendidikan SMA, dan ia memutuskan untuk melanjutkan studinya di Pondok Pesantren Husnul Khatimah Kuningan. Bayangkan itu cukup jauh dari Bekasi, kurang lebih ditempuh selama 5 jam perjalanan. Pada awalnya, tak ada rasa sedih yang menggelayuti ketika adikku menginginkan studi disana. Dari awal pendaftaran, tes sampai survey lokasi aku dan suami mendampinginya selalu. Namun... kali ini aku merasa sedih, karena disaat tiba waktunya untuk melepaskan dia selama 4 tahun menimba ilmu disana, aku tak bisa ikut mendampinginya. Itu karena aku sedang hamil tua, khawatir terjadi sesuatu ketika dalam perjalanan nanti.

Aku dan adikku... kami memang sangat dekat sekali. Beda usia yang terpaut sekitar 8 tahun yang membuatku teramat menyayanginya. Dialah teman bermainku, menjadi penghiburku sekaligus menjadi teman berantem ketika kami berkumpul bersama keluarga. Dan tak terasa dia sudah tumbuh dewasa, semakin tampan dan shaleh, terlebih pikiran kritisnya yang membuatku semakin yakin bahwa ia kini sudah beranjak dewasa.

Setiap harinya, ada saja pertanyaan yang diajukan olehnya... tentang apa itu "ikhwan, akhwat, liqo, tarbiyah, bagaimana membuat mading keislaman, bagaimana membuat presentasi yang bagus, mengapa bisa begini, begitu dan lain sebagainya". Semua itu dia tanyakan ke aku, bukan ke kakakku... Ya, karena mungkin dia merasa nyaman ketika menanyakan hal-hal tersebut padaku. Itulah yang menjadi sebuah kenangan tentangnya.

Mengingat 5 tahun silam, saat perpisahan dengan kakakku terjadi... aku juga menangis tak hanti-henti, karena berpisah dengan sahabatku kala itu yang hanya terpaut perbedaan 2 tahun. Ya, kakakku melanjutkan studi perguruan tingginya di IPB dan tentu membuatnya kost di daerah Bogor yang sejuk itu. Alhasil aku merasakan kehilangan sosoknya ketika di rumah. Seiring perjalanan waktu... semua bisa terlalui dan akhirnya kakakku berkumpul kembali di Bekasi.

Pun, kini saatnya perpisahan itu kembali terulang... kali ini akan berpisah dengan adikku yang mungkin akan sulit ditengokin karena lokasi tempat studinya yang jauh di Kuningan, selain itu juga tidak boleh ada fasilitas seperti alat komunikasi atau gadget yang dibawa selama 4 tahun belajar disana. Ohh Allah... jujur aku akan merasakan sedih yang terdalam karena akan terpisah bahkan tak berkomunikasi dengannya bukan dalam hitungan hari saja melainkan hitungan tahun.

Betapa semua ini harus kujalani... meski kutahu bahwa semua ini pasti ada waktunya. Dan mau tidak mau semua kuterima dengan lapang dada. Aku sangat akan merindukannya... seperti rinduku bercanda tawa, berantem-beranteman dan pergi berenang bersamanya.

Robb, kutitip dia padaMU. Jagalah hatinya, jagalah dirinya... dekaplah dia erat kala sendiri, kala kesepiannya menjadi-jadi, kala dia butuh untuk ditemani. Kutitiplan dia padaMU, karena Engkaulah sebaik-baik penjaga dan pelindung makhluk ciptaanMU. AAmiin....

*Selamat menuntut ilmu adikku... semoga sukses yang kau raih, dan tergapai segala impian serta cita-citamu. Aamiin... i luv u brader :))