"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

Semua hanya butuh komunikasi... maka terluapkanlah semua isi hati... lega dan suasana kembali berseri, romantis pun harus terus lagi dan lagi.... terima kasih abii :)

                Semalam... sebelum tidur, kupandangi langit kamarku. Bersebelahan dengan sang suami, kami bersama-sama menikmati.. suasana hening kamar tempat kami beradu. Lantas, ditengah keheningan, pecahlah sunyi. Abi bertanya padaku, "Ada yang mau disampaikan, Umi?"
              Aku yang saat itu sedang memikirkan sesuatu tiba-tiba tersentak dan mencoba mencerna pertanyaan Umi... sejenak kuingat-ingat kembali apa yang sudah lama ingin kusampaikan padanya. Terlebih momen kebersamaan sunyi dan hangat ini jarang kami lewati.
                Kemudian... aku awali dengan tumpah ruahnya semua curahan hati. Seolah ingin melepas belenggu yang mengikat hati, kusampaikan satu per satu, perlahan tapi pasti hingga terasa ringan semua yang menggerogoti.
                Abi... aku ingin kamu tidak pulang terlalu larut malam, aku ingin kamu bisa lebih menjaga kesehatan dan kebersihan diri, aku ingin kamu bisa lebih care terhadap keluarga lagi, aku ingin kamu lebih serius menatap masa depan dengan mencari nafkah yang halal dan berkah, dan aku ingin lainnya...
                Ya. seperti itulah. Kusampaikan semua unek-unekku. Abi pun coba mencerna semua yang kusampaikan, sesekali dia menanggapi dan sesekali dia juga menyanggah terhadap pernyataanku tersebut. Hingga suasana sempat menegang karena ada beberapa point yang kusampaikan menurutnya tak sesuai dengan kenyataan. Akhirnya aku berbalik badan, membelakanginya dan tak kuasa kumenitikkan air mata. Namun, aku sangat tau sifat suamiku... suaranya memang agak meninggi tapi tak bermaksud menyakiti perasaanku.
                Didekapnya aku, sambil berkata, "Iya.. iya Umi, Abi ngerti.. Yaudah, apalagi yang ingin disampaikan? Mosok Abinya dibelakangin gitu.." ucapnya merajuk. Aku pun tidak tega, kubalikkan kembali tubuhku menghadapnya dan mencoba menyelesaikan kesalahpahaman dari apa yang telah kusampaikan... Aku hanya ingin terjalin komunikasi yang baik, hanya ingin selalu ada perbaikan dalam membina keluarga kecil kami.
                Setelah puas menyampaikan semuanya... aku gantian bertanya padanya, "Nah, sekarang gantian... Abi maunya Umi kayak gimana?" Kemudian dijawabnya, "Ahh, Abi nggak mau Umi gimana-gimana, biasa ajalah" Aku yang kesal dengan jawaban sekenanya itu mencoba meyakinkannya kembali bahwa apa yang dia inginkan, insyAllah aku akan turuti.. Kemudian mengalirlah semua curahan hatinya terhadapku...
              "Abi pengen Umi terbuka... mengenai apapun itu. Kalau sedih cerita, kalau lagi seneng juga Abi dibagi bahagianya... Terus Abi pengen Umi bisa lebih serius menghafal Al-Quran lagi biar anak kita bisa menjadi anak shalih/ah, generasi pecinta Quran... Malu dong Umi, kalau nanti kalah hafalannya sama anak kita? Terus Abi minta sama Umi untuk bisa menerima dan ikhlas serta bersabar dalam berumah tangga sama Abi. Kalau lagi seret gak punya uang, Umi memaklumi dan jangan terlalu menuntut ini itu... Terakhir, Abi ingin Umi bisa mengelola keuangan dengan lebih baik lagi, harus bisa banyak nabung biar bisa nyicil rumah dan mobil. Udah gitu aja koq" jelasnya panjang lebar.
              Wow, betapa kagetnya aku ternyata... dia menyimpan banyak pula keinginan terhadapku. Maka, kucoba cerna satu-satu apa yang diinginkan terhadapnya. Dan mencoba berjanji untuk bisa memenuhi permintaannya tersebut.
             Maka, malam tadi adalah malam terindah... Kami mengistirahatkan tubuh sekaligus pikiran-pikiran yang selama ini mungkin menjadi beban di hati. Memang benar adanya, kuncinya hanya komunikasi. Segala suatu jika disampaikan dari hati maka akan sampai ke hati pula. Jazakallah ya Abi, semakin cinta denganmu :)