"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

Seperti biasanya, seusai bel berbunyi pertanda istirahat dua bocah krunyil –panggilan kesayangan terhadap muridku- segera mendatangi ruang guru. Aku yang berada di dalam seperti mendengar samar-samar suara “Miss Eka, ada Miss Deasy nya gak?”. Dengan sigap aku segera menghampiri mereka dan sudah kuduga, Salwa dan Naisya lagi yang rutin menghampiriku ketika jam istirahat tiba.

“Miss Deasy, kita ke kantin yuk!” ujar Salwa dengan polosnya. Sedangkan Naisya nampaknya berubah pikiran untuk bermain perosotan terlebih dahulu sebelum ke kantin. “Aku main perosotan dulu ya, kamu dan miss Deasy duluan aja ke kantinnya” ucap Naisya sambil berlari menuju perosotan.

Akhirnya aku dan Salwa pergi berdua menuju kantin sekolah yang tak cukup jauh berada dari ruang guru. Satu hal yang unik, kebiasaan kami saat di kantin adalah aku selalu diajak oleh Salwa atau Naisya bermain tiupan tutup botol. Ahh ada-ada saja, sebenarnya malu juga untuk mengikuti keinginan mereka namun mau gimana lagi aku tak bisa menolaknya dan sudah berkali-kali akhirnya aku menuruti keinginan krunyil-krunyil tersebut.

Tibalah Naisya yang seusai bermain perosotan, dengan tergopoh-gopoh ia berkata, “Eh Salwa, mainannya udahan ya? Sini aku gantian yang main sama miss Deasy” ucapnya dengan nafas yang terengah-engah. Kembali aku diajak bermain olehnya, tapi kali ini dengan sebuah syarat dariku, “Miss Deasy mau main sama Naisya asalkan kamu memasukkan rambutmu yang keluar itu ke dalam jilbabmu ya sayang? Kan jadi gak cantik kalau Naisya sudah berjilbab tapi rambutnya masih nongol”. Sejenak Naisya menuruti keinginanku, tangan mungilnya dengan sigap memasukkan bagian rambutnya yang nongol keluar ke dalam jilbab merah mudanya itu. Belum sampai beberapa menit, ehh rambutnya kembali nongol. Kembali kuperhatikan Naisya, ia yang mungkin merasa sedang dilihat olehku langsung berkata, “Miss Deasy, rambutku itu pendek  jadi ya keluar-keluar gini deh” sambil menundukkan wajah polosnya.

Mendengar ucapannya tersebut, aku mendekapnya sambil berujar, “Sayang, lain kali rambutnya diikat ya biar gak nongol lagi… Kalau pakai jilbab kan rambutnya itu gak boleh kelihatan sayang”. Naisya yang sedikit khawatir karena aku tak mau bermain dengannya akhirnya mampu menganggukkan wajah polosnya sambil berkata “Iya miss Deasy, besok-besok rambutku akan diikat, hari ini aku gak pakai kunciran karena ibuku sedang repot mengurus adikku yang sedang sakit jadi gak ada yang memakaikan aku kunciran deh” sambil tersenyum dan menarik tanganku untuk mulai bermain lagi.

Sambil bermain, timbul rasa penasaranku.. Kira-kira adiknya Naisya sakit apa. Aku pun bertanya padanya, “Naisya, kalau boleh miss Deasy tau, adiknya Naisya sakit apa?” sebelum dijawab oleh Naisya, Salwa pun ikut berkomentar “Adiknya Naisya itu lagi demam miss… Kasihan deh kalau lagi demam, adiknya itu diam aja gak bisa diajak main lagi sama Naisya”. Naisya pun ikut menimpali, “Iya miss, aku jadi kesepian… Kalau di rumah kan teman bermainku itu ya adikku, Qonita namanya” ucapnya sambil terntunduk lesu.

“Miss ngerti sayang, kalau adikmu sedang sakit dan kamu gak ada teman bermain, kan bisa ngajak miss Deasy main jadi kamu gak akan kesepian lagi, yah” ujarku menghibur hatinya sembari mendekapnya kembali. “Iya miss Deasy, doakan ya supaya adikku cepat sembuh… Aku sayang banget sama Qonita.. Aku pengen kumpul sama adikku di surgaNya nanti. Soalnya namaku dan nama adikku sama-sama ada arti surganya lho miss. Nama panjangku khan Naisya Salsabila  Na’iimah, kalau adikku itu Qonita Al-Mawa. Nah kata ibuku, Na’iimah dan Al-Mawa itu artinya sama-sama surga gitu miss.”

Subhanallah, seketika langsung kupeluk erat Naisya dan Salwa… “Miss mau ikutan ketemu kalian juga di surga nanti yah” ucapku sambil menitikkan air mata.