"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

Ternyata tak butuh waktu lama... Setelah pertemuan itu, mereka langsung memperbincangkan urusan tersebut berdua. Tepatnya melalui media yahoo messenger semuanya terungkap. Niat serius sang lelaki masih dianggap Aya hanya biasa, karena bagi Aya... Keseriusan itu bisa ditunjukkan dengan sebuah pembuktian sang lelaki yang akan segera melamarnya. Namun sejauh ini, hanya masih perbincangan yang meng'arah' saja.

Aya coba menjelaskan pada ibunya terkait keseriusan sang lelaki yang menjanjikan akan melamarnya akhir tahun ini. Ibunya pun berkata, "Hah? Kenapa secepat itu mbak? Apa kamu tidak memikirkan bahwa semua ini butuh perencanaan yang matang?" Aya pun diam dan tertunduk lesu, sambil bergumam, kenapa yang mau halal, malah susah ya? sambil ngeloyor pergi.

Ia sampaikan semua tanggapan ibunya pada sang lelaki yang berniat melamarnya. Kemudian sang lelaki tersebut entah mengapa sejenak menghilang dari peredaran. Tak ada kabar, tak ada berita. Sedangkan Aya sudah ketar-ketir dengan semuanya yang terjadi, ia khawatir bahwa sang lelaki tersebut tidak dapat mempertenggungjawabkan apa yang pernah diucapkannya.
Aya mengalihkan pikirannya dengan bersibuk-sibuk ria. Mencoba mengisi waktu dengan sebaik-baiknya. Sampai suatu ketika, sang lelaki menghubungi Aya dan meminta maaf bahwa bukan karena ingin menghindar namun ia sedang bermusyawaran dengan keluarga besarnya terkait semua yang direncanakan olehnya. Maka, tiba-tiba sang lelaki berujar, "Aya, bisakah kalau malam ini aku ke rumahmu? Insya Alloh, aku didampingi pamanku ingin bersilaturahmi dengan keluargamu." Degg, bagaikan disambar petir... Aya pun terkejut karena sang lelaki yang menjanjikan untuk menemui keluarga Aya sebulan lagi, namun ternyata malah mau datang malam ini. Secepat itukah? tanya Aya dalam hati.

Aya pun tak memiliki alasan untuk bisa menolak keinginan sang lelaki tersebut. Akhirnya pun Aya mengiyakan permintaannya. Dan ia menunggu dengan cemas, atas apa yang akan terjadi malam nanti di rumahnya. (Bersambung)