"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

Semenjak keberadaanmu di tempat yang baru, selalu ada hal yang bisa membuatmu tak lupa bahwa aku adalah yang selalu menemanimu. Mendengar ceritamu adalah sebuah kebiasaan rutin yang aku lakukan.....

Kau ceritakan kisah keluargamu, pekerjaanmu yang 'basah' bisa membuat imanmu menjadi goyah. Kau mintakan pendapat padaku, bahwa semua harus bisa kau lewati dengan cara yang bersih. Hari demi hari berjalannya cerita kita. Sampai tak terasa menginjak tahun pertama kedekatan kita.

Kau kirimkan syair indahmu yang sering membuatku meleleh. Aduhai, kau sangat pintar merangkai kata... Terlebih ketika kau kirimkan buku tentang sifat istri-istri nabi sekaligus bertuliskan syair indah dan oleh-oleh saat kau mendapat tugas di pulau seberang. Kau kirim gambar sebelumnya melalui MMS ke hapeku... Kuperhatikan gambar itu, kau tengah membungkus kado spesial buatku. Aihh, indah sekali dan rasanya hatiku sangat tersanjung saat itu.

Keesokannya, ketika hadiah itu kuterima, kubuka perlahan bungkusnya... Dan entah kenapa tiba-tiba aku menitikkan air mata. Terharu dan sangat semakin menambah kecintaan padamu.. Aku pun seketika beristighfar. Tak boleh lemah seperti ini, menangis hanya karena dikasih hadiah? Aihh, sejak kapan ada ekspresi gitu dalam kamus hidupku?

Kuabadikan hadiah tersebut dengan jepretan-jepretan lihaiku. Semakin membuatku rindu ingin bertemu... Dan segera memastikan segala suatunya. Apa maksud dibalik semua ini. Kemudian ada lembaran terselip di buku yang dihadiahkannya. Aku baca, "Jikalau memang takdir mempertemukan kita... Insya Allah kita kan dipertemukan meski di belahan bumi bagian manapun." Lagi-lagi, tak bisa kutahan air mata ini.. Deras mengalir... Begitu saja.

Ahh, aku letih. Apa aku ini lemah dengan perasaan yang seperti ini? Mengapa semuanya seakan tak memberi kepastian? Salah siapa jika salah satu diantara kita yang akan tersakiti???

Kau mungkin kini tengah tersenyum bahagia... Sementara aku, menderita dalamnya luka. (Bersambung)