"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

Setelah merasakan langsung menjadi seorang guru, membuatku semakin bersyukur karena telah ditakdirkan berkecimpung dengan dunia pendidikan. Yakni dunia yang tidak butuh kata-kata melainkan sebuah keteladanan. Mengapa aku menyebutnya begitu?? Sebab, sebagai guru tidak hanya keterampilan berbicara saja yang dibutuhkan namun juga sebuah tindakan atau keteladanan yang tercermin dari sikap keseharian.

Mendidik itu memang sulit. Siapa yang bilang kalau jadi guru itu mudah? Salah besar! Butuh ketelatenan dan keseriusan dalam mengupayakan. Apalagi banyak juga yang menyepelekan profesiku sebagai guru SD yang meski baru ngajar les aja. Orang-orang bilang, bahwa jadi guru SD itu mudah bangettt, apalagi cuma mengajarkan materi yang rendah dan ringan aja. Ahh, kata siapa?? Aku butuh sekantong kesabaran dalam menghadapi anak-anak SD loh. Dan aku harus memiliki berratus wajah ceria dalam menghadapinya, sebab kalau tidak begitu... Mereka pun akan bertindak sama seperti kita.

Meski dalam keadaan kurang enak badan, sebuah profesionalitas dalam pekerjaan tetap harus dijalankan... Ini bukanlah perkara mudah. Sebab apa yang aku ajarkan pada muridku harus dipertanggungjawabkan kelak di akhirat. Bukan perkara sepele khan?? Aku mencoba tampil prima dalam mendidik mereka, melebarkan senyum, memberikan energi positif pada mereka dan segudang tips lain yang bisa membuat mereka nyaman jika belajar sama aku. Meskipun saat itu mungkin aku sedang dalam kelelahan yang menjadi-jadi.

Kadangkala memang kesabaranku bisa habis juga.. Setiap orang memiliki rasa sifat sabar, apakah ia orang baik atau tidak, beriman atau tidak. Hanya saja, sifat mana yang lebih awal muncul ketika dihadapi masalah, apakah sabar yang akan menghadapi masalah tersebut ataukah emosi??

Menurut Ibn khaldun yang dikutip oleh Dr. Abdullah Nashih Ulwan berkata: pendidikan yang bersikap keras dengan memberikan hukuman, baik itu terhadap anak didik, hamba sahaya atau pembantu, maka pendidik itu telah menyempitkan jiwanya dalam hal perkembangan, menghilangkan semangat, menyebabkan malas, dan menyeretnya untuk berdusta karena takut terhadap tangan-tangan keras dan kejam singgah dimukanya. Hal itu berarti telah mengajarkan anak untuk berbuat makar dan tipu daya yang berkembang menjadi kebinasaan, kalau sudah begitu rusaklah makna kemanusiaan yang ada padanya. Pendidik hendaklah bijaksana dalam menggunakan cara hukuman, tidak bertentangan dengan tingkat kecerdasan anak, pendidikan dan pembawaannya.

Yuhuu.. Kesabaran memang merupakan sifat baik yang harus melekat dan terbukti kenyataannya bagi setiap guru pada saat kapanpun dan dimanapun serta tidak dapat dipisahkan. Jika sifat sabar lebih awal muncul ketika dihadapi permasalahan saat mengajar, maka secara tidak langsung kesabaran dapat membentengi emosi. Oleh karena itu, jika sifat sabar ingin terus lebih awal muncul ketika dihadapkan pada suatu masalah, maka sifat sabar harus dipelihara.

Nah, itulah yang sedang aku praktekkan kini. Aku memang belum bisa menjadi guru yang sebenar-benarnya guru, meski sampai sekarang pun aku tidak tahu ukuran seseorang bisa dikatakan sebagai seorang 'Guru' yang professional. But, aku mencoba menjalani profesiku ini dengan penuh ketulusan serta keikhlasan. Banyak berlatih sabar dalam menghadapi tingkah-tingkah anak SD yang kadang membuat lucu namun juga kadang membuat jengkel. Ya... Itulah warna-warninya kehidupan seorang guru les seperti aku ini. Hehe.. Menikmatinya saja. Alhamdulillah.. ^_^


**Ku dedikasikan buat calon guru, guru, atau tenaga pendidik lainnya. Lakukanlah sabar tiada batas :))

One Response so far.

  1. Cahaya says:

    patut dicontoh nieh mbak.. biar jadi iBu yg baik.. calon maksudnya hehheeee