"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

Sudah seminggu ini ku lihat ia uring-uringan tak menentu. Setiap ku tanya, ia selalu saja bungkam.. hanya tetes air mata dan isak tangisnya yg sering ku lihat ketika ia ingin mencoba tuk membagi kisahnya padaku.

Ceritanya panjang sekali… seperti tak bertepi dan tak berujung. Ketika ia mencoba menceritakan sembari sesenggukan. Ku lihat pipi merahnya sudah basah dengan air matanya. Perlahan ia ceritakan kronologisnya dengan lengkap tak kurang suatu apapun (itulah wanita… kalau sudah bercerita –curhat- hampir sulit tuk di hentikan ^_^v)

Jadi begitu ceritanya, pikirku.
Kau tahu apa yg ia ceritakan?? Pastinya belum tahu, nih baru aku mau ceritakan bukan?! Hehe..

Ternyata air matanya yg tumpah ruah itu, di sebabkan oleh yg namanya senyuman. Ya! Senyuman.

Hanya karena senyuman, hari-hari temanku itu penuh dengan isak tangis seolah hidup hanya dipakai untuk menangis saja.

Ia bercerita padaku.. bahwa ketika ada rapat organisasi, seorang teman laki-lakinya melemparkan senyuman padanya. Ia yg saat itu biasanya sering menundukkan pandangan namun tergoyahkan ketika ia mengangkat dagunya dan tepat pandangan matanya menuju pada seorang teman organisasinya, dan saat itu laki-laki tersebut melempar senyum padanya. Degg.. hatinya tiba-tiba bergetar, saat itu ia merasa lemas dan seolah terjatuh dari gedung bertingkat. Sesaat itu pula, ia merasa di bawa terbang melayang ke langit yg tinggi (lebay hehe ^^)

Sambil tak henti, ia terus menceritakan kisahnya. Ia mengaku amat menyesal melihat senyuman laki-laki tersebut. Di satu sisi, ia merasa senang ketika naluri fitrahnya berkerja, siapa yg tak senang bila mendapat senyuman dari seorang laki-laki yg ternyata banyak di idolakan kaum hawa tersebut. Namun di satu sisi lagi, ia merasa berdosa sebab ia tak bisa menjaga pendangannya. Ia terus menyesali kejadian tersebut. Namun tak bisa di bohongi juga senyum laki-laki tersebut selalu terbayang menari-nari di pikirannya.

“Ini senyum membawa luka. Ini tak bisa di biarkan, senyuman itu terus menghantuiku dan semakin ingat pula akan dosaku yg tak bisa menjaga mata ini.” Ujarnya.

Ia begitu amat menyesal.. air matanya tak henti-henti mengalir dari kedua bola matanya yg indah. Ia ingin berontak, minta di ulang kejadian tersebut hingga ia bisa menghindar dari senyum laki-laki tersebut.

***

Subhanalloh.. betapa malu dan merasa berdosanya ia tatkala ia lengah tak bisa menundukkan pandangannya. Namun qt?? Sadarkah bahwa mata ini bergerak begitu liar, menatap tajam pada hal-hal yg tidak semestinya. Dan adakah rasa penyesalan itu hinggap di hati, manakala Alloh memberi nikmat sebagai uji??????!!!!!

Diri ini tak luput pula dalam salah dan khilaf. Tapi yakinlah, Alloh selalu membuka pintu ampunan bagi hamba-hamba-Nya yg memohon ampun. Mari saudara/iku… mintakan ampun pada-Nya untuk setiap anggota tubuh qt yg digunakan dengan tidak semestinya.

Allohumaghfirlii…

One Response so far.

  1. Anonim says:

    Tabassumuka Fii Wajhi Akhiika Shodaqoh,senyum pada saudaramu adalah sodaqoh,,,senyuman adalah lambang kebahagiaan dalam menyapa seorang dengan keikhlasan,,,
    bila senyuman itu bertandang pertama kalinya ke wajah kita, maka berhusunudzonlah terlebih dahulu,,
    senyuman awal merupakan syukur nikmat sebuah sodaqoh,,
    namun,,,bila senyuman itu terus bertandang tiada henti menyapa, dan itu datangnya dari sebuah sikap tak sewajarnya dari seorang, maka sikapilah dengan MALU, yaitu dengan menundukan pandangan baik mata dan hati, begitu juga bila itu terjadi pada kita,
    dan apabila sudah di luar kewajajaran, tegurlah melalui dirimu atau seorang dari kamu yang bisa menegurnya.(AKZF)
    Wallahu a'lam