"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

Dahulu, tepatnya ketika memperingati hari ibu tanggal 22 Desember 2008, aku mencoba membuatkan sebuah puisi untuk ibuku. Sebuah bingkisan sederhana sebagai ungkapan rasa cinta serta hormatku padanya. Lalu ku coba puisi itu untuk didendangkan, padahal hanya sekedar iseng-iseng ehh ternyata kok bisa juga ya dijadikan seperti lirik lagu. Alhamdulillah :)

Teman-teman tahu?? Pastinya belum tahu khan.. hehe. Nah, akhirnya menjadi sebuah kebiasaan pula, setiap peringatan hari ibu atau hari ulang tahunnya, selalu kubingkiskan puisi itu untuknya. Maka dari itu, sudah sangat lekat dalam ingatan akan puisi tersebut.

Dan hari ini, seorang ibu yang telah melahirkanku ke dunia ini berkurang jatah usia hidupnya di dunia. Ketika ku lantunkan doa untuknya... Ketika mengecupnya. Ohh, rasanya aku ingin menangis. Teringat segala kebersamaan antara aku dan beliau yang tidak bisa dibeli oleh apapun.

Bundaku... Betapa dirimu sangat berarti bagiku. Ingin ku ucap dan menyanjung dirimu di setiap penjuru udara, ingin ku gaungkan namamu dimana-mana sebagai bukti bahwa kau adalah ibu terbaik bagiku.

Bunda... Mungkin kau takkan membaca tulisan di blog ini. Mungkin pula kau tak tahu betapa rasa sayangku padamu begitu besar. Meski ku tahu, semua itu takkan bisa mengalahkan jasa-jasamu selama ini terhadapku. Namun, izinkan kembali aku mengingatkanmu akan pertama kalinya aku membuat puisi ini untuk mu.. Bidadariku.

Untukmu bidadariku
yang menyinari tiap kelam kalbuku
Laksana buluh perindu
yang menghangatkan jiwaku

Engkau mentariku
yang mengikuti tiap langkahku
Memahami apa yang ku mau

Kau ibarat pena dalam genggaman
Petuahmu slalu ku turut demi senyummu
Satu gores tinta slalu mengukir namamu
Oh.. Apa yg bisa kuberikan untukmu

Sedang kau slalu mengadu
Setiap peluh jiwamu
Pada Alloh yang slalu kau rindu

Oh Tuhan, ia begitu indah bagiku
Bahkan namanya slalu ku sebut
Dalam tiap iring langkahku

Ibu.. ibu.. Ku sayang padamu......

Andai lautan bisa kujadikan kanvas, maka kan ku lukiskan rasa sayangku di atasnya. Bahagianya memiliki ibu sepertimu, ohh bundaku... Semoga Alloh selalu melimpahkan kasih sayang-Nya padamu dengan tak henti-henti, dan kelak kita bisa berkumpul kembali di Surga-Nya. Amiin ya Robb....

One Response so far.

  1. Anonim says:

    tertatih akan sebuah nasihat,
    memukau keibaan seorang anak tiada tara.
    doa pengobat duka
    kudoakan selalu
    Ayah Ibundaku.........
    aku Cinta kalian,
    (AKZF)