Kutahu pasti cinta-Mu dalam dan murni
Namun mengapa sulit untukku mendapatkan cinta dari-Mu
Hidupku ini terasa hampa dan sunyi
Tanpa belaian kasih sayang-Mu
Cintailah hamba-Mu ini
Ya Alloh ...
Alloh ...
Leraikanlah segala beban di dunia ini
Yg kuharap hanya cinta ikhlas-Mu
Merasuk ke dalam kalbu
Alloh ...
Dengarkanlah bisikan suara hatiku
Hapuskan noda dan dosa di kalbu
Agar aku dapat menggapai cinta-Mu
Cintaku pada-Mu ya Alloh
Ya Alloh..
Ku bersujud kepada-Mu
Mengharapkan cinta suci-Mu
(Snada: Cinta Ilahi)
***
Lagi-lagi bicara cinta.. eitt, tapi yg satu ini cintanya benda lho. Murni tanpa bahan pengawet.. 100 % halal. Suerr!!
Cinta pada Alloh, yaa.. cinta pada Tuhan qt, Pencipta qt.. jauh lebih berarti daripada cinta-cintaan cinta monyet, pada sesama makhluk-Nya tentu takkan bisa berkekalan layaknya cinta qt pada-Nya.
Sudah bosan rasanya membahas cinta.. sampai-sampai temanku saja yg ikhwan berkata “Apa? Cinta lagi.. cinta lagi. Gak ada pembahasan yg lain apa?!”.
Dahsyat, subhannalloh.. sampai segitunya cinta di jauhi, di benci, di caci maki padahal kalau cinta itu gak ada di dalam diri qt, gak mungkin qt bisa hidup sendirian di muka bumi ini. Mengapa qt bisa berkomunikasi dengan teman, bisa ngobrol dengan tetangga, bisa curhat dengan keluarga.. semua karna qt punya rasa cinta. Sebab qt gak akan bisa hidup sendiri tanpa cinta. Maka mengapa masih banyak yg menafikan cinta, padahal nyatanya cinta itu telah tersimpan dalam jiwanya. Cinta yg fitrah.. cinta yg sudah terbawa sejak lahir oleh qt.
Mungkin tak hanya temanku yg sangat kontra dengan pembicaraan cinta. Kau atau temanmu pun pasti ada yg anti membicarakan cinta. Sampai sekarang pun aku masih kurang paham mengapa masih banyak yg takut membicarakan cinta. Apakah itu sebagai sebuah keharaman?? Kalau ada yg berkata seperti itu, cobalah tunjukkan dalil aqli dan naqlinya padaku, agar aku pun paham bahwa tak boleh sembarang membahas cinta di ruang publik. Hufh…
Rasanya teramat sulit bagi qt melepaskan diri dari istilah cinta, karna hal ini sudah begitu lekat dihati qt, sudah merasuk ke tulang sum-sum dan mengalir dalam urat nadi. Namun pernahkah qt merenungi apa itu sebenarnya cinta, konkritkah ia atau abstrakkah ia?
Dialah Alloh, yg memberikan perasaan cinta kepada qt. Cinta identik dengan suka atau senang, tapi rasa cinta dibarengi pula dengan harapan pada yg disukai itu serta ada kekhawatiran bila kehilangan yg di cintai. Jadi, bisa dikatakan cinta adalah perpaduan antara rasa suka, hasrat, dan takut yg terletak di hati manusia.
Nah, cinta pada Alloh, Rasululloh saw, dan Jihad fi sabilillah.. Ketiga itulah merupakan cinta yg menduduki peringkat utama. Bila saja cinta seperti ini diterapkan dalam kehidupan qt sehari-hari, maka akan membawa manusia pada totalitas keislaman. Ia tentu akan mampu memetik hakikat cinta yg sebenarnya. Ia hanya memusatkan cinta pada Sang Pencipta, Alloh SWT. Sehingga apapun yg dapat melunturkan cintanya pada Alloh seperti harta, tahta ataupun wanita takkan mempu mengusiknya, bahkan meskipun juga keluarga dan handai taulan.
Dari perasaan lembut yg ditanamkan oleh Alloh dalam hati dan jiwa seseorang, maka akan membentuk perasaan kasih sayang dan cinta dari seorang mukmin terhadap sesama mukmin; seorang anak terhadap kedua orang tuanya; orang tua terhadap anak-anaknya; seorang suami terhadap istrinya; seorang istri terhadap suaminya, cinta seseorang terhadap familinya, kerabatnya, dan teman-temannya. Ia juga berbuah cinta seorang teman terhadap sahabatnya; atau seorang penduduk pada tanah airnya.
Dan itulah cinta, yg sering qt pungkiri ternyata bisa membawa kedamaian bila qt paham bahwa hakikat cinta yg utama pada Alloh Swt. Dan barulah disusul dengan cinta-cinta qt pada yg lainnya. Tenang kawan!! Gak usah takut anti dengan jatuh cinta, aku aja sekarang lagi jatuh cinta nih.. cinta pada Alloh, Sang Penciptaku. Bagaimana denganmu?! Kapan mau jatuh cinta? ^_^
Posting Komentar