"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

Setelah membaca download-an e-book "Risalah Untuk Ukhti Muslimah" tulisan imam Asy-Syahid Sayid Quthub, ada yang bisa kucerna dari tulisan beliau ini.

Beliau mengatakan dalam tulisannya "Apabila benih-benih cinta, kasih sayang dan kebajikan, sudah mulai bersemi dalam diri kita, samalah dengan kita membebaskan diri dari berbagai beban dan macam-macam penderitaan. Kita tidak perlu lagi menjilat-jilat atau merendah-rendah, karena pada saat itu kita benar-benar melakukan suatu kejujuran dan keikhlasan, karena kita ingin menggali perbendaharaan kebajikan yang tersimpan dalam jiwa mereka dan menemukan ciri-ciri kebaikan yang tersembunyi dalam lubuk hati mereka. Apabila kita memuji dan mengungkapkan mutu kebajikan yang tersimpan dalam lubuk hati mereka, dan semua itu kita lakukan dengan penuh kejujuran. Dan memanglah tidak seorang manusia pun yang layak mendapat pujian. Akan tetapi kita tidak akan melihatnya, kecuali apabila bibit-bibit cinta sudah bersemi dalam lubuk hati kita. Begitu juga kita tidak perlu lagi memaksa diri menanggung duka karena ulah mereka, dan bahkan tidak usah menanggung beban kesabaran atas kesalahan dan kealpaan mereka. Kita bertekad akan menaburkan rasa kasih sayang pada titik-titik lemah mereka, tanpa sedikitpun terselip niat mengusut dan menghakiminya, hanya apabila benih-benih cinta sudah bersemi dalam jiwa kita. Dalam keadaan demikian, kita tidak akan membebani diri kita dengan lelahnya kedengkian terhadap mereka, atau dengan beban pengawasan kepada mereka. Sebenarnya kita dengki kepada orang lain, karena benih-benih kebajikan tidak tumbuh dengan baik dan sempurna dalam jiwa kita, dan kita selalu khawatir terhadap mereka, karena unsur kepercayaan dalam kebajikan masih kurang dalam lubuk hati kita."

Subhanalloh.. setelah kubaca berulang-ulang karena pada awalnya ra' mudeng hehe.. tapi akhirnya bisa kupahami kata-kata yang indah luar biasa tersebut.

Seringkali kita mudah menyalahkan keadaan di sekeliling kita. manakala kita telah menebar kebaikan namun ternyata balasan tak sesuai dengan harapan. Atau ketika kita merasa ada sebuah perasaan mengganjal manakala melihat orang lain jauh lebih baik keadaannya dibandingkan kita. Itu semua yang bisa mengikis hati kita.. sehingga kita memang memiliki hati namun sejatinya hati kita telah mati. Mati karena kedengkian serta pengharapan yang jauh berlebih dijatuhkan pada manusia. Masya Alloh..

Tapi sejenak renungkanlah tulisan dari imam kita ini.. Ternyata betapa besar ketenangan, kesenangan dan kebahagiaan yang kita berikan kepada diri kita, ketika kita bisa memberikan kasih sayang, cinta dan kepercayaan kita kepada orang lain, ketika bibit-bibit cinta itu, kasih sayang akan kebajikan itu tumbuh dengan suburnya dalam jiwa kita.

Itulah mengapa kebahagiaan itu berasal dari hati kita.. Ketika hati merasa bahagia karena telah memberikan sesuatu yang berharga dalam diri manusia kepada orang lain, yakni...... sebuah CINTA. Cinta karena Alloh saja.