"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

Di malam yang hening ini, sambil ditemani iringan murottal Al-Quran anak -Ahmad Saud- aku mencoba mengurai kembali kata “sabar” yang selama ini sering kita dengarkan. Dan pengertian sabar tersirat dan tersurat dalam ayat – ayat Alloh secara singkat berikut ini..

Sabar merupakan kata kerja aktif, bukan pasif. Artinya orang yang bersabar itu tidak berdiam diri, mengurut dada dan pasrah begitu saja. Justru baru dikatakan orang itu bersabar ketika berbuat sesuatu yang baik atau lebih baik, untuk merespon setiap kejadian yang menimpanya. Alloh telah berfirman; “Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.” (Qs. Muzammil: 10). Ayat ini menjelaskan bersabar dengan cara menjauhi. Di ayat lain Alloh mengingatkan; “Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.” (Qs. Huud: 11) Ayat ini setidaknya menerangkan bahwa bersabar bisa dilakukan melalui amal – amal sholih kita.

Sabar juga dapat dikatakan menunda respon. Yakni tidak melakukan sesuatu sampai pikiran dan perasaan menjadi tenang sehingga kembali normal dan berfungsi dengan baik. Ini erat sekali kaitannya dengan marah. Sabar adalah kekuatan mengontrol diri, di saat emosi meledak. Kemampuan menunda respon inilah yang dikatakan sabar. Selain itu sabar dalam menunda respon ini juga terkait pada saat sedang kita bergembira dan bahagia. Ketika bahagia dan gembira diperlukan kesabaran agar bisa bertindak yang tidak melanggar. Kala punya uang banyak tidak membeli sesuatu yang memang tidak dibutuhkan. Tetapi bisa menabung. Alloh berfirman; “Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Alloh memberi keputusan dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya.” (QS. Yunus: 109). Dalam ayat ini Alloh mengajarkan kepada Nabi bersabar setelah menerima sesuatu sampai ada petunjuk selanjutnya. Di sini bersabar menunggu, menunda melakukan sesuatu sampai pada perintah berikutnya.

Wujud kesabaran juga ketika kita bisa menyatukan badan dan pikiran di satu tempat. Ketika badan dan pikiran tidak sinkron, berseberangan, yang ada hanyalah ketergesaan. Dalam Surat Al-Anfal ayat 66 Alloh memerintahkan orang iman yang sedang berperang untuk menyatukan badan dan pikiran dalam menghadapi musuh. Satukan badan dan pikiran. Berdzikirlah, pesan Alloh dalam ayat yang lain. Tak lain dan tak bukan adalah usaha untuk konsentrasi pada situasi yang tengah dihadapi. Simaklah; “Sekarang Alloh telah meringankan kepadamu dan dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Alloh. Dan Alloh beserta orang-orang yang sabar.”

Sabar juga dapat diartikan melakukan satu hal di satu waktu. Jangan terkecoh dengan budaya instan. Sebab pada dasarnya tidak ada orang yang bisa mengerjakan dua hal dalam satu waktu. Firman Alloh; “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (Qs. Thaha: 132). Jadi kalau pas sholat ya harus sabar dengan menyadari kalau dirinya sedang sholat bukan mengerjakan yang lain.

Alloh berfirman (lagi); “Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk tetapnya perkara.” (Qs Lukman: 17). Bersabar dalam ayat ini mengandung arti menikmati proses, apa pun hasilnya nanti. Yang jelas saat ini sedang menerima terhadap apa yang telah ditimpakan dan ditakdirkan Alloh Swt.

Sabar ajuga dilakukan dalam melatih kemampuan menyesuaikan tempo kita dengan tempo orang lain. Kadang kita terlalu cepat, sedangkan orang lain lambat ataupun sebaliknya. Maka perlu bagi kita untuk menyesuaikan iramanya, sehingga bisa terjalin kebersamaan dan tidak mengganggu adanya. Alloh telah berfirman; “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (Qs. Al-Kahfi: 28). Ayat ini merupakan perintah kepada Nabi SAW untuk tetap mau berkumpul, menyesuaikan diri dengan para dhuafa dan fakir – miskin.

Dan pada akhirnya... puncaknya, sabar adalah mengetahui bahwa segala sesuatu itu milik-Nya dan semua akan kembali kepada-Nya. Jika hal ini sudah menjadi ketetapan dan kesadaran setiap saat, maka berarti kita telah memiliki tingkat kesabaran yang full deh, tiada tandingnya. Dasarnya adalah sebagaimana yang tersebut dalam dalil yang telah sering kita simak di surat Al-Baqoroh ayat 155 - 157: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.””


*Spesial untuk semua temanku, saudara/iku dan adik-adikku..
Persembahan bagimu.. Tetaplah bersabar atas segala ketentuan yang terjadi.
Fashbir Shobron Jamiila.. ^_^