Tolong.. jangan paksa aku untuk meyakini, apa yang belum aku fahami. Meski berjuta kali, aku dijejali.. Keyakinan diri tetap menapaki.
Mungkin aku bukan ibu yang ahli.. dalam mengerti beragam teori. Aku tak pandai dalam mengurai maknawi apa yang baik tuk dilakoni. Bagiku, keyakinan diri... yang tertancap di hati. Itulah yang aku jalani, kulakukan dengan sepenuh hati tanpa tengok kanan dan kiri.
Merebaknya kontroversi... tentang imunisasi, tak paham aku mengetahui. Mana yang benar harus kuikuti. Semua berdalil pasti, semua rujukan dimiliki. Namun lagi-lagi, keyakinan diri tetap yang kuikuti. Kupilih ASI sebagai imunisasi, yang terbaik bagi si buah hati. Meski katanya ASI tak cukup memenuhi, kebutuhan gizi yang semakin besar si buah hati.
Kata si A begitu dan si B begini... yang penting bagiku saat ini, tumbuh kembangnya Rayyan terpenuhi. Meski tanpa imunisasi. Aku tak ingin berdebat tentang kontroversi ini... anakku adalah anakku, setiap orang tua tentu ingin anak yang terbaik diberi. Maka kuberi ia terus asupan bergizi, yang telah Allah anugerahkan pada diri. Menjadi seorang ibu lengkap dengan mesin pencetak generasi. Karena dari sang ibulah semua tumbuh kembang anak harus terawasi, tercukupi dan terpenuhi.
Posting Komentar