"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

  • Surat Cinta Untuk Murobbiyahku
    Kepada Ykh (Yang Ku Hormati) Murobbiyah-ku Di Tempat Assalamu’alaykum Wr.Wb Teriring pujian syukurku kepada Alloh Swt, Robb semesta Al...
  • Belajar Dari Film ‘Sang Pencerah’ yang Mencerahkan
    Hanya berniat sedikit berbagi sih… Mengenai resensi film ‘Sang Pencerah’ beserta hikmah yang terkandung di dalamnya. *Ceritanya tuh aku l...
  • Kematian Mengajarkan Cinta
    Hatiku teriris tatkala melihat semuanya. Sepi, hening... Hanya air mata yang mengalir penuh deras. Mungkin aku tak bisa merasakan seperti di...
  • Produk Desya Cake Lebaran
    Hallo... Saudara/iku semua... Menjelang lebaran Agustus ini, meski tengah hamil tua tetep dong kudu eksis menghasilkan sesuatu. Ohya, j...
  • Masih Tersedia, Buku "SEDERHANANYA CINTA" ^_^
    Selama ini, banyak sekali yang masih meributkan hal-hal sepele… Semua terasa rumit manakala kita sendiri yang merumitkannya. Padahal hidup ...
  • Hanya Menuju Pada Kecintaan Tuhan
    Jika saja semua indah terasa... tak perlu mencari hakikat bahagia di ujung sana. Dalam penantian yang tak sejalan upaya... Saat air mata sel...
  • Ketika Pelakor Merajalela
    Pelakor memang sekarang lagi bahagia tapi bahagianya gak akan pernah awet. Ia akan dihantui kegelisahan karena telah berbuat kesalahan. ...

Pengikut

Tersirat Sebuah Makna Di 12-12-12 Pada 22

Pada 12-12-12 ada 22. Tak terasa bilangan di tahun ini cantik rasanya. Ya, semoga di penghujung tahun ini juga cantik akhirnya (khusnul khatimah).

Sudah 22 tahun aku mengembara di dunia ini, dengan segala onak duri, semak belukar dan tegangan tinggi aku berusaha menjalaninya. Pencapaian dalam hidup yang hampir tak kusadari ternyata satu persatu Allah kian wujudkan. Walau kutahu, tak semuanya DIA wujudkan dengan sempurna, tapi apapun itu sudah kusyukuri secara mendalam.

Mungkin rangkaian kata tak mampu kutuliskan disini, walau banyak sekali yang ingin kuungkapkan... Tapi yang pasti biarlah kusimpan segala keluh kesah dan segala yang ingin kucapai, semuanya dalam sebuah memori. Agar selalu kupatrikan dalam pikiran, dan selalu kukenang hingga akhir hayat.

Bahagia.. itu yang sedang kuusahakan dengan segenap tenaga. Kutemukan bahagia dengan senyum tulus Rayyan dalam tidurnya, wajah eloknya sangat membuat rasa maluku tumbuh. Ya Rabb, betapa aku tak pandai bersyukur atas nikmat yang telah Kau beri. Bukankah Rayyan adalah sebuah kebahagiaan itu sendiri? Anakku tumbuh dengan pesat dan sempurna... seperti bayi yang selalu terawasi olehNya. Hanya pintaku agar DIA selalu menjaga putraku, memberikannya kesehatan dan menjadikannya anak yang shaleh.

Sementara bahagia lain yang terasa sederhana adalah, ketika aku masih diberi nafas kehidupan. Dapat memandangi wajah kedua jagoanku setiap harinya. Semua rasanya begitu nikmat... tak ada yang bisa menandingi. Dan ketika kedua orangtuaku masih diberi kesehatan sehingga bisa terus bersama-sama kami, sungguh seringkali ucap syukur terlupakan atas itu semua. Ya Rabb ampuni..

Maka di usia yang ke 22 tahun ini, pintaku agar KAU jadikan aku orang yang bermanfaat; sebagai anak yang bisa terus berbakti pada kedua orangtua, sebagai istri yang bisa terus melayani suami dan sebagai seorang ibu yang bisa mendidik serta membesarkan buah hatiku dengan sebaik-baiknya. Yang tidak kalah pentingnya... jadika aku ya Rabb, hambaMU yang hari ke harinya jauh lebih bertakwa. Tetapkanlah aku dalam keistiqomahan.. aamiin. Insya Allah sabisa-bisa kudu bisa, pasti bisa ^_^