Deasycious

Siapapun pernah berbuat kesalahan, termasuk aku. Tak ada yang pernah luput dari yang namanya dosa. Seandainya dosa-dosaku bisa ditimbang saat ini, aku yakin tak akan bisa memenuhi luasnya langit dan bumi, itu karena dosaku tak terhingga.

Menjadi seorang istri, banyak kesalahan yang kuperbuat pada suamiku. Aku masih saja merepotkannya, terlalu manja, bersikap tak sopan dan lain sebagainya. Terkadang amarahku bisa memuncak, kalau aku lagi letih namun malah diajak bercanda sama suami. Padahal candaan suami khan mengeratkan sisi romantis keluarga kami ya? Ya begitulah aku, terlalu serius kali ya. Robb ampuni aku...

Bicara tentang menikah.. katanya hadir dengan sejuta problem dan masalah. Tak kan jadi masalah besar kalau kita yang tidak membesar-besarkannya. Aku sadari, kesalahanku banyak sekali pada suami.Kuakui itu, tapi lantas tak sedikit pula kesalahan yang kuanggap dilakukan oleh suami. Aku mencoba untuk menjadi istri dengan sejuta maaf. Meski suamiku tak pandai dalam mengurus diri, tak pintar dalam mengelola waktu, tak cerdas dalam menata kamar, tapi lagi-lagi kuberikan maaf untuknya. Karena aku sadar bahwa kami dipertemukan dalam sebuah ikatan tidak lain untuk saling melengkapi satu sama lain. Begitupula aku, keseriusanku dalam segala hal ternyata dapat dicairkan oleh sisi humoris suamiku. Itulah hikmahnya, menikah itu memang untuk saling melengkapi.

Ya, apapun kesalahan suamiku... sikapnya yang membuatku cemburu, ketidakrapihan dia dalam meletakkan barang, ketidakseriusannya dia kalau diajak diskusi, keraguannya dalam mengambil keputusan... semuanya itu menjadi cermin untukku. Bahwa aku hadir di sisinya untuk membantunya menutupi segala kekurangan dengan kelebihan yang aku miliki. Ya, sekali lagi... Maaf kuberi untuknya. Karena aku sedang berusaha untuk menjadi istri dengan sejuta maaf.