1.
Pesan
Imam ABU HANIFAH
Imam Abu Hanifah, ajaran-ajaran fiqihnya
menjadi pijakan kebanyakan orang, berkata (Abu Hanifah): “Tidak diperbolehkan
seseorang mengambil pendapat kami sebelum mengetahui dari mana kami
mengambilnya. Haram bagi yang tidak mengetahui dalil saya, kemudian
memberi fatwa dengan kata-kata saya, karena saya adalah manusia biasa yang
sekarang bicara sesuatu dan esok tidak bicara itu lagi.”
Jika
saya mengucapkan pendapat yang bertentangan dengan Al-Quran serta hadist Nabi
Shallahu alaihi wa sallam, maka tinggalkanlah perkataan saya.
2.
Pesan
Imam IMAM MALIK
Imam Malik, imam penduduk Madinah, berkata: “Sesungguhnya
saya adalah manusia biasa, yang dapat salah dan dapat juga benar. maka perhatikan
secara kritis pendapatku.”
Jika
sesuai dengan kitab dan Sunnah ambillah, dan setiap pendapat yang tidak sesuai
dengan kitab dan Sunnah tinggalkanlah. Setiap
orang sesudah Nabi dapat diambil ucapannya dan dapat pula ditinggalkan,
kecuali, Nabi Muhammad Shallahu alaihi wa sallam.
3.
Pesan
Imam SYAFI’I
Imam Syafi’i dari
keluarga Ahli Bait, berkata : ”Setiap orang ada yang pendapatnya sesuai dengan
Sunnah Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam dan juga ada yang tidak sesuai.”
Jika
saya berkata dengan suatu pendapat dari Rasullah tapi kenyataannya bertentangan
dengan ucapa Rasullah Shallahu alaihi wa sallam , maka pendapat yang benar
adalah ucapan Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam dan itulah pendapat saya.
Orang-orang
Islam telah melakukan ijma’ bahwa siapa
saja yang jelas mempunyai dalil berupa Sunnah Rasulullah maka tidak dihalalkan
bagi seorang meninggalkan karena ucapan orang lain.
Jika
kamu mendapatkan hal-hal yang bertentangan dengan Sunnah Rasulullah Shallahu
alaihi wa sallam dalam buku saya, maka ikutilah ucapan Rasulullah Shallahu
alaihi wa sallam dan itulah pendapat saya juga.
Jika
suatu hadist itu Shahih maka itulah mazhab saya. Beliau berkata kepada Imam
Ahmad bin Hambal, "anda lebih pandai dari saya tentang dan keadaan para
periwayat hadits, jika anda tahu bahwa sesuatu hadist itu Shahih maka
beritahukanlah kepada saya sehingga saya akan berpendapat dengan hadits itu".
Setiap masalah, yang mempunyai dasar hadits Shahih menurut para ahli hadist dan
bertentangan dengan pendapat saya, maka saya akan kembali pada hadits tersebut
selama hidup atau sesudah mati.
4.
Pesan
Imam AHMAD BIN HAMBAL.
Imam Ahmad bin Hambal, Imam para pengikut
ahli Sunnah, berkata : “Jangan engkau bertaklid kepadaku atau Imam Syafi’i, Imam Auza’i atau Imam
Ats-Tsaury tapi ambillah dari mana asal mereka mengambil.
Siapa
saja menolak hadist Nabi Shallahu ‘alaihi wa sallam maka ia berada di tepi
kehancuran. "Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan
janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu
mengambil pelajaran (dari padanya)" Qs. Al-A’raf : 3.
Maka
seorang Muslim yang mendengarkan hadits Shahih tidak diperbolehkan untuk
menolaknya, karena hal ini bertentangan dengan mazhab tertentu yang dianutnya.
Para
Imam mazhab telah melakukan ijma’ untuk
mengambil hadits Shahih dan meninggalkan setiap pendapat yang bertentangan
dengan Al-Qur’an dan Hadits shahih tersebut.
Posting Komentar