"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

Ketahuilah... Ada hak seorang suami tatkala dilaksanakan oleh sang istri dengan penuh keridhaan maka akan berbuah pahala. Namun tentunya jika hak-hak tersebut tidak melanggar hak-hak Alloh juga. Misalnya sudah tak tabu lagi bahwa salah satu hak suami terhadap istri adalah melayaninya ditempat tidur (jima’). Bahkan jika istri tidak mematuhinya, malaikat pun akan ikut marah terhadap sang istri yang menolak suaminya tersebut.

Namun disuatu kondisi, kita sebagai sang istri memang tidak boleh melayani suami yaitu ketika haid. Dan sangat dibutuhkan pengertian yang didasari ilmu bagi para suami kita agar tidak terjerumus ke dalam kesalahan fatal. Mengapa begitu? Ya, karena jima’ dengan wanita haid hukumnya haram. Sebagaimana firman Alloh,
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ
Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah haid itu adalah kotoran. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita diwaktu haid dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci maka campurilah mereka itu ditempat yang diperintahkan Alloh kepadamu.” (QS. Al-Baqarah: 222)

Maafkan aku suamiku... Karena tak bisa melayanimu.

Sebagai sang istri, hendaknya kita menolak dengan halus jika suami menginginkannya dan menjelaskan bahwa jima’ saat haid hukumnya haram baik bagi sang suami maupun sang istri. Tapi, hal ini tidak menutup kemungkinan juga lho bagi suami untuk bisa bercumbu dengan kita sebagai istrinya tanpa jima’ karena bercumbu dengan istri yang haid, dan menyentuhnya tanpa jima’ boleh.

So, semoga dengan pembahasan yang ringkas ini dapat menambah pengetahuan kita sebagai istri tentang hal yang penting namun terkadang dianggap tabu. Jika memang sang suami belum mempunyai pemahaman mengenai hal tersebut, hendaknya kita yang berusaha menjelaskannya dengan semampunya agar tidak terjerumus kedalam kekhilafan