- Home »
- Cerpen , Serba-serbi ~DLT »
- Cerita Tentang Hujan
Dulu ketika turun hujan lebat, yang paling ku khawatirkan sesosok laki-laki hebat yang telah membesarkanku sampai seperti saat ini, khawatir pulang kerja semoga selamat sampai rumah. Kini, kekhawatiran itu kembali terjadi, pada sesosok laki-laki hebat yang telah mengisi kehidupanku saat ini. Semoga mereka; ayahku Junianto Ngaspan dan suamiku tercinta Ayatullah Zola Nainggolan selamat kembali ke rumah di tengah hujan deras yang mengguyur. Aamiin...
Sering kunantikan hujan... untuk segera memberikan embun kesejukannya, dan wangi tanah yang penuh keharuman. Tapi itu dulu, saat aku belum mengalami sebuah peristiwa.
Ya, tragedi di masa silam. Di tengah guyuran hujan... dengan santainya aku dan ibuku menonton televisi. Sambil menunggu ayahku yang pulang kerja, saat itu kami tertawa riang atas sajian tontonan saat itu. Namun tiba-tiba deru mesin motor berbunyi, pertanda ayahku sudah pulang. Dan alangkah kagetnya aku ketika mendapati sesosok laki-laki hebat dalam hidupku jalan seperti terpincang-pincang, masih dengan menggunakan jas hujan yang telah basah kemudian menghampiri dan mengucap salam. Ya, dan aku terkejut karena bagian jas hujan yang menutupi lututnya telah koyak. Air mataku jatuh seketika... Ada apa gerangan, tanyaku dalam hati.
Kemudian ayahku menjelaskan bahwa ia terpeleset di jalan ketika mengendarai motornya. Kondisi tubuhnya yang tidak seimbang membuatnya terjatuh di tanah basah habis diguyur hujan. Alhamdulillaahnya beliau tak mengalami cidera berat, hanya terluka di bagian lututnya. Dan membuatnya harus bedrest selama 2 hari di rumah.
Sejak saat itu... dalam banyanganku, hujan amat mengerikan. Selain memberi keberkahan tapi hujan telah membuktikan betapa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik termasuk air yang berlebihan, dapat menimbulkan genangan air bahkan tsunami sekalipun.
Kini, kekhawatiran selalu muncul ketika hujan. Aku takut dengan ayahku, ibuku, kakakku, adikku dan suamiku yang masih berada di perjalanan. Ya, aku takut mereka mengalami apa yang pernah dialami oleh ayahku. Aku takut kehilangan mereka, aku takut.. dan aku takut, belum siap berpisah dengan orang-orang yang kucintai selama ini. Jagalah mereka selalu ya Robb, dalam perlindunganMU. Aamiin...
Posting Komentar