Siang hari ini, entah mengapa perasaanku sedikit tidak enak. Selain karena cuma ada satu mata kuliah hari ini sehingga jauh-jauh ke kampus hanya untuk kuliah selama dua jam selanjutnya bingung mau ngapain lagi ya? Aduhh, terasa banget kalau bela-belain ke kampus cuma hanya kuliah selama dua jam namun menempuh perjalanannya selama tiga jam lebih untuk pulang pergi, bayangkan cukup habis waktu di jalan bukan? Terlebih harus terus konsentrasi mengendarai motor di tengah terik siang. Subhanalloh, sabar... sabar...
Dan benar saja. Ketidak enakan kondisi fisik dan hati membuat kecelakaan itu pun terjadi.
Aku yang sedang melewati jalan raya Pondok Kelapa, sebenarnya urung melanggar peraturan lampu lalu lintas yang merah menyala. Namun karena di depanku terdapat dua orang pengendara juga menerobos lampu merah untuk berbelok ke arah kanan, aku pun ikutan. Dan qadarullah, dua orang pengendara itu berhasil melewati mobil yang melaju dua arah, sedangkan aku yang paling belakang, sempat diklakson oleh mobil sehingga aku mengendarai secara perlahan. Namun tetap saja, ternyata dibalik mobil tersebut lewatlah pengendara motor Pulsar yang gede bangettt itu motor. Sehingga kecelakaan itu tak bisa dielakkan. Bagian motorku sebelah kanan pun menjadi penyok dan ada yang retak. Aku tersungkur di jalan, pun pengendara motor Pulsar tersebut.
Seperti sedang tak sadarkan diri, ketika terjatuh itulah... Aku langsung sigap bangun dan berdiri namun pikiranku seolah bertanya, "Kok aku bisa jatuh ya?", rasanya aku sedang melamun saat itu, lalai sangat dan tidak dzikrullah. Maka langsung aku beristighfar sembari meminggirkan motorku.
Aku sempat marah-marah dengan pengendara motor yang menabrakku. Namun mau gimana lagi, ternyata posisiku yang salah. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, kaki kananku penuh memar dan motorku mengalami kerusakan. Tapi aku tak bisa meminta pertanggungjawaban pengendara motor tersebut, karena ya itu... Aku yang salah, tidak taat pada peraturan lampu lalu lintas. Akhirnya hanya bisa pasrah dan yasudah...... Aku kembali melajukan motorku perlahan dengan kondisi kakiku yang saat itu pincang.
Sambil beruraian air mata, aku teringat apa dosaku yang dilakukan hari ini sehingga aku mengalami musibah ini. Dan kuingat-ingat ternyata tadi aku terburu-buru pulangnya, sempat jengkel dengan kondisiku yang merasa lelah sekali Bekasi-Jakarta hanya untuk mengikuti kuliah selama dua jam saja. Dan tentu karena lalai, melamun di jalan sehingga setan mudah menyusup dan menggelincirkanku sehingga terjadi kecelakaan tersebut.
Istighfar... ya aku pun beristighfar. Sambil mengucap syukur karena separah apapun kondisiku, Alloh masih menyelamatkan nyawaku. Robbi, ampuni aku...... Izinkan aku untuk bisa menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi ke depannya. Dan jadikan setiap peristiwa menjadi pengalaman berharga mengandung hikmah untukku. Aku harus lebih berhati-hati lagi dan tak boleh lalai dalam setiap kondisi. Insya Alloh, Amiin...
Posting Komentar