Saat kuutarakan... Mungkin disana kau tengah memendam kecewaan. Seakan kubius engkau dengan jarum runcing tajam dan menyakitkan... Tapi, mungkin inilah yang dinamakan sebuah pilihan. Ada konsekwensi dari apa yang sudah diutarakan. Sesaat ketika engkau menerbangkanku dalam angan-angan.
Aku disini tak bermaksud menancapkan luka lewat perkataan. Tapi, ini semua harus dijelaskan agar tak ada kesalahpahaman. Maafkan.. Jika engkau disana terluka akibat ucapan. Maafkan jika kau tak bisa menerima maksud dari perkataan.
Kucoba menerima apa yang telah kau putuskan. Kemudian kubiarkan kau mengikuti segala kemauan. Aku cukup mengerti dan mengikhlaskan. Tapi satu hal, belum ada akhir dari ujian penantian. Masih panjang jalan perjuangan, ini adalah salah satu hal yang mendewasakan. Dan membuat kita semakin terkuatkan. Inilah yang dinamakan cinta dalam kesederhanaan. Saling mengingatkan bila yang satu dalam kesalahan. Saling menguatkan bila salah satu dalam kelemahan dan bila terjatuh saling membangunkan. Indah, kan?
Posting Komentar