Kuhamparkan niatanku untuk mengarungi segalanya bersamamu. Cukup lama untuk bisa kuputuskan bahwa engkau adalah yang terbaik untukku, menjadi imamku dan bagi anak-anakku kelak.
Penampilanmu yang cukup meyakinkan, melenyapkan keraguan untuk bisa mengizinkan dirimu masuk ke dalam duniaku. Tak tersisa sedikitpun ruang rahasia antara diriku denganmu... Semuanya secara terbuka menjadi komitmen antara kita.
Setidaknya itu yang kau janjikan padaku, untuk bisa menjadi suami yang mencintaiku apa adanya. Kau tetapkan tanggal pernikahan kita, dan semua kita atur bersama untuk mewujudkan impian-impian yang menjadi harapan kita berdua.
Hari demi hari, terjadilah pertemuan dua keluarga. Tak hanya sekali bahkan berulang kali, untuk memantapkan keyakinan kedua orang tuamu terhadapku. Usia tak jadi masalah bagi kedua orang tuamu, hanya cukup kumeyakinkan bahwa kita harus bisa mewujudkan impian kedua orang tua juga; lulus kuliah.
Ya, pertemuan dua hati... Tanpa ada jarak dan waktu. Apapun itu, tak bisa meruntuhkan cinta kita berdua... Meskipun seberat apapun perjuangannya, komitmen kita akan terus terpancang, bukan?
Komitmen itu masih terpatri di hatiku, juga tentu di hatimu. Sebab, untuk bisa memutuskan pilihan berat ini ternyata tak semudah membalikkan telapak tangan. Namun jangan khawatir, niat kita sudah lurus bahwa akan menggenapkan separuh dien demi menghalalkan hubungan ini.
Bukan... bukan tanpa alasan. Hanya karena kita memiliki kecocokan bahwa sudah lelah dalam masa pencarian, sehingga setelah kita bertemu maka tak ada lagi alasan untuk menundanya sekalipun kita masih sama-sama kuliah. Dont worry... Yang penting kita sudah sama-sama bekerja sehingga yakin ke depannya bahwa rezeki akan mengalir dari pekerjaan yang kita jalani saat ini. Bukankah janji Alloh itu ada pada surah At-Talaq: 2-3???
Saatnya melupakan bagian-bagian dari masa lalu... Mulai bersiap membuka lembaran baru. Dan memantapkan diri untuk bisa mewujudkan harapan bersama di tahun ini. Yakinlah, bahwa kita tidak sekadar bicara, namun kita sedang berusaha mewujudkannya. Rumah tangga yang tengah kita rencanakan, tarbiyah pernikahan yang kan mengawali lahirnya generasi penerus sholeh/ah, yakin dapat terwujudkan. Karena hati kita telah bertemu, ya..... Ada pertemuan dua hati disini.
Posting Komentar