"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

Ada sebuah proses yang tengah dilewati oleh seorang gadis, sebut saja namanya Aya. Dia adalah seorang gadis sederhana, yang cukup memiliki banyak potensi dalam dirinya. Hanya saja, terkadang dia tak bisa membaca kemampuan berlebih dalam dirinya yang tak dimiliki orang banyak.

Hmm... Apapun yang dikatakannya, selalu diawali dengan kata "sebuah proses". Mengapa kata tersebut selalu didengungkannya? Menurutnya, ia sangat menyenangi kata tersebut karena dibalik kata itu terdapat sebuah makna yang luar biasa bila dipahami.

Sebuah proses. Ya! Dan kini ia tengah mengalaminya. Bahkan mungkin kita semua pernah mengalaminya juga. Proses menuju kedewasaan, proses meraih kesuksesan, proses menuju pernikahan dan lain sebagainya.

Banyak proses yang sudah dilalui oleh seorang yang bernama Aya. Jatuh bangun, suka duka, seakan telah menjadi bagian dalam hidupnya. Tak mengapa katanya, yang terpenting ada akhir yang indah dibalik segala suatunya.

Sebuah proses kini yang tengah dijalaninya adalah proses menuju pernikahan. Telah lama ia mengatakan padaku bahwa ia ingin menikah dini demi menjaga dirinya dari hal-hal yang dilarang oleh agama. Sebagai manusia, fitrahnya memang memiliki naluri seksual terhadap lawan jenis. Dan ia pun tak menafikannya bahwa mengalami hal yang sama. Bedanya adalah, bahwa baginya semua bisa diatasi dengan adanya pernikahan.

Aku tahu, Aya adalah seorang wanita yang tak mudah jatuh cinta. Dibalik sikapnya yang terkadang lemah lembut, kemudian terkadang juga bersikap tegas... Ia mampu menata hatinya agar tak sembarang merasakan sebuah 'rasa' yang sulit diatasi sendiri oleh dirinya. Hingga segala rasa yang pernah dirasakan olehnya selalu tetap terkondisikan dengan baik.

Aya... 
Gadis berjilbab lebar itu telah mematrikan prinsip hidupnya bahwa tidak akan berpacaran sebelum adanya ikatan pernikahan. Baginya, sebuah penantian dalam ketidakpastian adalah kesia-siaan. Hal ini pun aku sepakat terhadapnya. Luar biasa... Aku tahu bahwa ada sejuta pasang mata yang tengah menatapnya dari dekat maupun kejauhan namun, dibiarkan semua menatapnya hanya saja tak satupun yang dibiarkan memasuki ruang hatinya tanpa diizinkan oleh si pemiliknya, Aya.

Banyak laki-laki dari usia yang perbedaannya dengan Aya terpaut satu tahun, dua, tiga sampai ada yang terpaut jarak 10 tahun dari Aya, mencoba untuk mendekati gadis yang dijuluki sebagai pemilik senyum manis tersebut. Baginya, tak ada kesempatan serta harapan bagi para lelaki itu untuk bisa memasuki areal privacy -hati- seorang Aya bila hanya bisa menyajikan sebuah janji-janji yang tak ada pembuktiannya.


Mengingat, bahwa Aya adalah seorang yang bertipe komitmen dan penuh ketegasan terhadap hal-hal berbau sensitif seperti terkait urusan hati. Tak mudah untuk menaklukkan hatinya, dan aku tahu akan hal itu. Baginya sulit untuk mulai belajar mencintai bila memang sama sekali tak ada yang bisa membuatnya jatuh cinta.

Tahukah?
Hal apa yang bisa membuat seorang Aya jatuh cinta? Yaitu ketika seorang lelaki berani menyatakan cinta terhadapnya dan meminta dirinya untuk menjadi pendamping dalam mengarungi kehidupan. Ya. Tegas dan keras kalau untuk urusan prinsipil seperti ini. Jika ada lelaki yang berani menyatakan cinta terhadapnya namun hanya sekadar menyatakan saja tanpa berani mengajak untuk Aya menjadi istrinya, bersabar saja ya bahwa Aya pasti tidak akan meladeninya.

Saluttt!!!
Hingga kabar terakhir yang kudapat... Aya sedang akan memulai 'sebuah proses' dengan seorang ikhwan. Ya, hanya laki-laki pemberanilah yang berani mempertanggungjawabkan rasa cinta yang dimilikinya terhadap Aya. (Bersambung)