"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

Singkatnya ~DLT adalah sosok yang sederhana, namun kompleks sekali akan sebuah gagasan, harapan dan cita cita... Begitulah kutipan pernyataan dari seorang saudara akan penilaiannya terhadap diriku.

Maka, aku sekadar ingin membuktikan kesederhanaan tersebut melalui tulisanku berikut, semoga bisa dicerna sesederhana mungkin. Hehe...

“Sudah mau nikah kok nggak bisa masak,” ledek seorang kakak lelaki kepada adik perempuannya. Si adik yang memang merasa tidak pintar memasak pun tersenyum seraya menjawab, “Ahn, entar juga bisa!

Sepertinya kata-kata diatas sudah sering kita jumpai ya dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah sikap menyederhanakan tapi tidak pada tempatnya. Kenapa begitu? Sebab, rasa-rasanya sudah menjadi kesepakatan umum kalau wanita selayaknya harus bisa masak. Lho kenapa begitu? Ya, pendapat ini bisa dimaklumi karena salah satu tugas utama wanita setelah menikah adalah memasakkan atau menyajikan makanan untuk keluarganya.

Bakal repot dong, seandainya sang ibu tidak pintar masak. Masak nasi aja sering gosong, masak sayur pun keasinan! Kalau terus-terusan begini, suami bisa hobi jajan di luar. Sedih kan, kalau sudah capek-capek masak, eh suami tidak selera makan??? *Ups... Untung sesederhananya aku seenggaknya bisa masak air, nasi, indomie dan hal-hal sederhana lainnya. Hehe...

Bahaya banget kalau kita sebagai kaum wanita gak bisa masak sama sekali. Aduhh, udah ada peringatan dari ibuku kalau belum bisa masak ya gak boleh nikah. Berat juga ya syaratnya tapi ternyata memang itu akan berpengaruh pada kehidupan rumah tangga kelak. Hehe... *Mikirnya udah masa depan aja :D

Gak ada kata terlambat... Teruslah berlatih! Sebab ada pepatah mengatakan, sesungguhnya "bisa itu karena biasa". Sama halnya dengan memasak. Jika sejak kecil atau masih gadis seorang wanita rajin membantu ibunya di dapur, insya Alloh ia akan lebih mengetahui urusan dapur alias masak-memasak. Seperti aku yang bahkan sering kali bantuin ibuku masak di dapur tapi ternyata tetep aja kalau mau masak sendiri harus diingatkan kembali bumbu dapur apa aja yang mesti dipersiapkan. Hehe...

Kalau sudah mencoba tapi sampai menikah ternyata masih belum pintar masak, maka banyak-banyaklah berlatih untuk memasak menu harian. Menanak nasi pun perlu berlatih loh, agar tidak gosong atau kurang air. Pun dengan masak sayur, agar bisa pas di lidah, maka kita harus belajar mengenal dan meracik bumbu untuk berbagai macam sayur. *Beuhh, aku kayak udah jago masak aja nih hehe..

Adakalanya juga lho seorang wanita tidak pintar masak karena berawal dari rasa malas. “Mending jajan, beli ‘matengan’, kan gak perlu repot-repot.” Memang beli ‘matengan’ adalah cara yang praktis. Tapi kalau begitu terus setiap hari, apakah malah jadi boros? Kalau masih berdua mungkin belum begitu terasa. Gimana ya kalau anak sudah empat atau lima? Apa iya, masih mau jajan terus? Wew...

Begitulah tugas ibu rumah tangga (kelak). Namun, kelelahan itu akan segera berganti kebanggaan dan kebahagiaan, tatkala seorang ibu melihat suami dan anak-anaknya menyantap masakannya dengan lahap. Nyam.. nyam...

Nah, untuk yang belum pintar masak, jangan malas untuk terus berlatih. Setelah terbiasa, nanti akan terbukti bahwa memasak itu bukanlah hal yang sulit. Meski aku juga masih dalam tahap belajar. So, mari kita belajar memasak bersama :D

Harus punya motivasi terlebih dahulu untuk bisa belajar memasak. Bukankah menurut sabda Rasululloh bahwa jihad seorang wanita adalah di rumahnya? Mengurus rumah tangga, termasuk mengasuh anak dan memasak adalah ladang jihad bagi wanita. Semua gak akan sia-sia bila dilakukan dengan ikhlas. Jika diniatkan untuk ibadah, insya Alloh segala rasa lelah yang kita rasakan akan berbuah pahala.

Ohya, memasak pun bukan sekadar bisa menyediakan makanan di meja saja tapi... yang perlu diperhatikan oleh para wanita dalam hal masak-memasak adalah bahwa seringkali untuk “mengakali” rasa yang kurang mantap, kemudian membubuhkan penyedap rasa yang banyak dalam masakan. Padahal, sebagaimana kita ketahui bersama, penyedap rasa kimia (MSG) itu merupakan salah satu zat karsinogenik atau pemicu kanker. Karena itu, kalau bisa sebaiknya sih dihindari atau diminimalkan penggunaannya.

Nah sangat menarik nih... Kalau ternyata bagi kalangan orang Jawa yang jadul alias jaman dulu memandang sosok wanita itu bisa sebagai Konco wingking, atau teman dibelakang. Katanya isteri itu tak boleh terlalu ikut-campur urusan suami. Tugas seorang isteri hanya sebatas mengurusi rumah tangganya sehingga terwujud keluarga yang tenteram,damai dan bahagia. Namun jaman kan sudah berubah, ada wanita yang menjadi presiden, menteri, dirjen dan lain-lainnya. Jika ada wanita lebih hebat daripada suaminya tentu tidak berarti si wanita langsung menyebut suaminya sebagai ”konco wingking” loh...

Hmm... Pada jaman dahulu, orang Jawa  beranggapan bahwa isteri harus pinter macak, masak dan manak (melahirkan anak). Seorang isteri itu harus pintar berdandan untuk suami, bukan untuk orang lain. Selain itu, isteri juga harus pinter masak, menyiapkan makanan untuk suami dan anak-anaknya. Seorang isteri yang tidak bisa membuat sambel akan menjadi bahan tertawaan dan bahkan bahan gunjingan keluarga suami. Wah wah.. dampak dari gak bisa masaknya kita ternyata besar banget di kehidupan berumah tangga nanti ya. Gak sesederhana yang dibayangkan...

Eitt, tunggu dulu... Semua bisa disederhanakan kok. Ternyata dengan berjalannya waktu, peran seorang wanita semakin komplex, apalagi setelah wanita meniti karier diluar rumah.Urusan masak kini cukup didelegasikan kepada pembantu atau membeli makanan dari restoran atau warung *Itu kalau yang memiliki penghasilan berlebih, enak bisa menggaji pembantu. Nah kalau yang pas-pasan??  :D

Ya, makanya belajar masak doooonng ^__*. Yuk, saling berfastabiqul khairat dalam masak-memasak... Hihi..
nb: Kalau ada resep masakan sederhana silakan dishare ke ~DLT ya... trims teman-teman ^_^

One Response so far.

  1. Memasak itu bukan hanya tugas seorang perempuan. Laki-lakipun harus bisa memasak. Bukankah sangat indah suatu kehidupan berumah tangga ketika suami dan istri saling melayani? Ya siapa yang sempat punya waktu luang hari ini dialah yang memasak :)