Sebening hati, membuat segalanya indah dijalani... Sebening hati, menghilangkan prasangka yang menggelayuti... Sebening hati, mampu memecahkan batu kepongahan yang tersembunyi...
Sebening hati, masih ada disini... Diantara tumpukkan kertas yang hitam terpenuhi. Sebening hati, mampu lukiskan kesederhanaan diri. Ahh, terlalu bening padahal sudah banyak mengotori... Sudah cukup untuk bisa mengevaluasi...
Tatkala banyak yang terlukai, ketika satu persatu muncul ke permukaan bumi... Dan terkejut setengah mati. Ohh, betapa diri belumlah berarti. Masih saja sering mendustai, tak menepati bahkan tak elok dalam menyikapi apapun yang terjadi.
Sejenak merenungi... Waktu terus berjalan pergi. Sementara amalan masih saja setipis kulit ari. Doa-doa, masihkah diterima Ilahi???
Beragam dosa telah tertulis disisi, bahkan mengintipnya pun tak disanggupi... Perjalanan hidup yang semakin ditapaki, semoga kuat melangkah dengan sepenuh hati..... Menikmati detik demi detik yang terlalui, iman diperbaharui, semoga masih menyisakan ampunan untuk seorang yang tak bernilai dimata Ilahi.
Ditengah sejuk pagi... Aku menitip maaf pada cahaya mentari. Semoga pagi ini diberkahi, kasihku takkan pernah terhenti, meski tak mau kau terima maafnya diri.
Berbeda itu rahmat yang perlu disikapi... Bukan untuk dihakimi, tak perlu dipersoalkan untuk saling membenarkan diri. Terbuka dan saling mengerti, tugas dan peran kita hidup dimuka bumi. Menebarkan benih kebaikan tiada henti, meski yang lain hanya mampu mencibir dan mencemoohi. Tetap lakukan semua karena Ilahi, karena hanya DIA yang 'kan menanam pahala kita di akhirat nanti, dan menjanjikan balasan surga seluas langit dan bumi.
Sebening hati... Dan biarkan semuanya berjalan sendiri. Sesuai takdir yang telah tertulis oleh Ilahi. Insya Alloh :)
Posting Komentar