"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

Dulu, pernah kau tikam aku dengan kata-kata... Sadis memang. Dan disana kau bergelak tawa. Seolah puas bahagia atas apa yang telah engkau lakukan..

Sakit memang yang aku rasakan, setelah tikaman kata itu bersarang dalam pikiran ini, menggelayutiku tak henti. Membawaku dalam sebuah lubang besar tanda tanya, "Apakah aku memang seperti yang diprasangkakan olehmu?"

Tak habis pikir, mengapa tikaman kata itu masih berbekas dibenakku. Hingga aku muak dengan diriku sendiri... Menyesal, apakah aku sudah setega itu? Membiarkannya terkapar karena kesalahanku?!

Sakit, penuh luka... Aku ditikam oleh kata. Tapi aku tahu, dia lebih terluka akibat tikaman sikapku... Sikap yang membuatnya lelah dalam menghadapiku. Entah mengapa, aku bisa seperti ini. Mungkin, ini pilihan yang telah aku ambil... Membiarkan dia terkapar tanpa maksudku melukainya. Dan aku secara sadar telah menentukan, bahwa aku hanya ingin berhasrat dengan yang lain bukan dengannya.

Ya...
Tikaman kata itu, dibalik kata-kata pedasnya... Aku tahu masih ada sebongkah hati yang teriris pedih. Muak denganku dan tak ingin lagi menjamah hariku. Namun, dibalik sorot matanya. Masih tersimpan cinta... Hanya seutas tali yang pernah ditambatkan dalam tiang hatiku, namun semua berakhir sudah. Putus, dan hanya menyisakan sisa-sisa karatan kenangan yang selama ini telah dipupuk.

Dia ingin pergi jauh, namun tak bisa. Bayangku selalu saja mengikutinya, menemani risaunya kesana kemari. Pergilah..... Itu yang selalu disabdakannya padaku. Namun aku tak bisa membiarkannya terus menerus menyimpan bongkahan luka yang mengendap dalam hatinya. Aku hanya ingin menatapnya tersenyum sembari mengikhlaskan apa yang tak bisa dia miliki, sampai kapanpun.

Tikaman kata, masih memberi jejak. Sayatan kata itu semakin menguatkanku, betapa dirimu terlalu berlebihan menafsirkan segalanya. Hingga pada akhirnya, kau sendiri yang mati dengan tikaman kata-katamu sendiri.

Please, leave me alone...


*Tulisan apa ini ya? Entah dapet inspirasi darimana... Tapi setidaknya, semoga bisa mewakili sebuah perasaan (siapapun) ^_^