"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

Wahai Tuhan ku Yang Esa
Bila kenangkan Qahar-Mu
Rasa gerun di hatiku
Kerana takutkan seksa-Mu

Hamba-Mu rasa berputus asa
Siapakah dapat bersihkan diri
Dari segala dosa yang memburu
Setiap hari setiap ketika

Tika mengenang Ghafar-Mu
Putus asa tiada lagi
Semangatku pulih semula
Harapanku subur kembali

Ujian menimpa menekan di jiwa
Tak sanggup meneruskan perjuanganku
Mehnah-Mu itu penghapus dosaku
Mengganti hukuman-Mu di akhirat

Di waktu mengenang rahma-tMu
Terasa diri kurang bersyukur
Pada-Mu harusku memohon
Moga syukurku bertambah

Alangkah susahnya
Mendidik nafsuku
Yang tidak mengenal kebenaran-Mu
Ya Alloh Tuhanku
Bantulah hamba-Mu
Dalam mendidik jiwaku ini

Wahai Tuhan ku Yang Esa
Bila kenangkan Qahar-Mu
Rasa gerun di hatiku
Kerana takutkan seksa-Mu

***

Lirik dari munsyid Saujana di atas tepatnya menggambarkan isi hatiku saat ini... Dengan penuh kelemahan serta kerendahan diri, aku sandarkan segalanya hanya pada Alloh semata. Suka duka yang telah ku lalui, setidaknya menjadi pelajaran berharga bagiku.

Saat nikmat kesehatan tengah tercabut dari diri ini, betapa tersadar bahwa aku bukanlah siapa-siapa. Bukanlah wonder woman, meski itu yang aku inginkan. Aku punya keterbatasan, punya kelemahan dan butuh tempat bersandar.

Bila pada akhirnya aku harus mengalami semua ini, dikarenakan kesalahanku sendiri. Inilah pilihanku, pilihan untuk bisa melakukan segalanya, padahal tak bisa seluruhnya ku mampu jalani. Ingatlah ~DLT, kamu ini hanya manusia biasa. Kamu butuh dikasihani, kamu butuh disayangi... Janganlah kamu terlalu yakin bisa menjalaninya seorang diri.

Semua peduli.. Semua mencintai. Kini saatnya aku harus tersadar bahwa aku hanya insan biasa. Aku ingin menjadi biasa.....

Ujian yang menghadangku kini belumlah seberapa. Kerasnya hidup yang kurasa tak sebanding dengan nasib di luar sana yang harus berpayah-payah hanya karena untuk mempertahankan hidupnya.

Ya. Aku harus bersyukur... Betapa nikmatnya keterbatasan seperti ini. Nikmat sakit ini menjadi cambuk untukku. Untuk bisa menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi, meresapi serta memaknai bahwa beginilah sunnatullohnya kehidupan... Ketika nikmat sehat begitu diporsir secara berlebihan, dan akibatnya kini kurasa.

Sekali lagi... Inilah jalanku. Inilah sebuah pilihan dalam hidupku. Dengan harapan, kehadiranku di muka bumi ini bisa memberikan suatu yang berarti bagi yang lain. Segala keterbatasan semoga tak menghalangiku untuk bisa menjadi insan penuh manfaat. Aku tak ingin menjadi sampah kehidupan... Hanya ingin lebih berarti dan bermakna sebelum kematian kan menyapaku kelak. []