Jangan lagi kau pikirkan masa lalumu, jangan lagi kau ubah segala keputusanmu. Meski aku tahu ini hal terberat dalam hidupmu. Ini menyangkut masa depan yang bukan sebuah permainan.
Semakin kau terlibat denganku, semakin akn menggoyahkan dirimu. Tolong lupakan aku… Dan bahagialah bersama yang baru. Simpan semua rasa itu, mulailah tatap masa depan yang kau tuju.
Dibalik sikap penuh candamu, aku tau kau menyimpan sebuah kekhawatiran. Kau mengatakan, barangkali ini adalah yang terakhir kalinya menghubungiku. Aku pun turut sedih, sungguh. Kau tak tau apa yang aku rasakan. Aku mencoba untuk tetap tegar sembari mendoakanmu disana, semoga nanti malam penuh kemudahan.
Sudah lama aku menganggapmu sebagai saudara. Tak lebih dari itu, kau sudah ku anggap layaknya kakakku sendiri. Masa lalu kita, saat dulu berkomunikasi… Dengan masih dalam sebuah penjagaan, berharap itu semua tak menggoyahkanmu kembali. Karena aku yakin, sudah tiba saat ‘itu’… Saat kau harus benar-benar ikhlas menjalani segalanya.
Aku tau betapa sakitnya terkhianati oleh orang yang akan menjadi tempat berlabuhnya hatimu… Bahkan kau pun masih ragu, akankah semua ini mampu berjalan dengan baik ke depannya. Sebab semua sudah melibatkan antar keluarga. Persiapan yang tengah matang, segala suatunya yang penuh perhitungan, membuatmu harus bisa mengambil keputusan. Bahwa mungkin semua ini sudah menjadi takdir Tuhan.
Jangan bersedih, aku tahu kau orang baik-baik… Aku tahu, agama masih menjadi landasanmu. Selama itu pula aku yakin bahwa semua akan berjalan dengan lancar, karena semua yang kau lakukan adalah menuju keridhoan Tuhan, Robb semesta alam.
Berbahagialah… Sambut hari ini wahai saudaraku. Yakinkan dalam diri, bahwa semua akan mudah dilalui. Hilangkan keraguanmu… Benih cinta akan tumbuh kelak dalam binaan rumah tangga. Bersama yang telah kau labuhkan nanti….
Maafkan jika aku pernah mengotori hatimu, sungguh aku tak bermaksud itu semua. Aku hanya menganggap semua kisah kita adalah kisah persaudaraan… Kisah yang tak lekang meski dimakan usia. Meski kau bersanding dengan yang lain. Aku ikhlas dan terus mendoakan… Selalu, yang terbaik untuk kehidupanmu nanti.
Yakinlah.. bahwa semua kan baik-baik saja… Percayalah, bahwa doa-doamu selama ini kelak terkabulkan.
Tuhan, terlalu sakit bila dia menghadapinya tanpa-Mu..
Terlalu lemah tatkala dia yang harus memutuskan..
Terlalu berat untuk bisa menjadi seperti yang KAU inginkan..
Robbi, labuhkan hatinya pada singgasana-Mu..
Balutkan luka lewat keimanannya,
Agar tak lagi rapuh.. agar tak lagi dia mengeluh.
Ya Ilahi.. berilah apa-apa kebaikan yang menyeluruh.
Yang indah biar hati tak mengaduh.
Jika memang yang terbaik, putuskan.
Agar tak ada luka mengendap lara..
Jika memang bukan yang terindah..
Biarkan semua tak lagi gundah.
Menghadap-Mu dengan segala kelemahannya..
Agar kelak dia mampu meraih berkah-Mu.
**Persembahan untuk saudaraku yang insya Alloh akan melangsungkan lamaran pada malam ini. Semoga Alloh beri kemudahan, hingga menuju gerbang Pernikahan. Amiin ya Robb…
Posting Komentar