Ada 2 orang sahabat yang sedang bercakap satu sama lain.. Kira-kira begini ceritanya..
A : adakah hal yang berada di antara dua hal..?
B : ada, contohnya saja warna, antara hitam dan putih ada kelabu, antara merah dan biru ada ungu, dan hijau ada diantara kuning dan biru.
A : kalau begitu, antara sedih dan bahagia ada apa? antara cinta dan benci ada apa?
B : di antara sedih dan bahagiamu ada harapan, harapan sedihmu segera berakhir dan harapan bahagiamu abadi di sisimu. di antara benci dan cintamu disitu terdapat kerinduan, kerinduan terhadap cinta yang diharapkan dan kerinduan terhadap benci yang tak diharapkan.dan diantara dirimulah mereka ada.
A : katanya mentari itu api, tapi mengapa tak dapat menghangatkan jiwaku? katanya mega tak selamanya mendung, tapi mengapa kidung yang selalu ku jumpai? katanya pelangi itu berwarna-warna, tapi mengapa di mataku hanya ada hitam dan putih? dan satu lagi yang ingin ku ketahui, mengapa mentari sudi membagi cahayanya dengan rembulan?
B : mentari memang api, namun bukan tuk menghangatkan hati.karena hanya dengan cinta jiwa kan menjadi hangat. mega memang tak selamnya mendung, jika kidung yang selalu kau jumpai bersyukurlah karena sesaat lagi pelangi kan menyapamu. pelangi memang berwarna-warni. tapi bila di matamu hanya ada hitam dan putih maka dirimu sendirilah yang mampu membuatnya menjadi lebih berwarna. bulan dan matahari adalah bersaudara. dan matahari telah memberikan contoh kecil dari makna persaudaraan dengan saling berbagi keindahan. kau adalah saudaraku, namun sayang belum mampu ku berbagi kebahagiaan denganmu layaknya mentari dan rembulan..
***
Cinta itu membuat jiwa kita menjadi halus dan lembut… Maka semua yang lahir dari ketulusan dan kelembutan itu adalah juga makna-makna yang halus dan lembut… Hanya katalah yang dapat mengurainya, menjamahnya perlahan-lahan sampai ia tampak terang dalam imaji kita.
Karena itulah selalu ada ruang sendiri di balik dua sisi. seperti halnya contoh diatas. Maka tidak ada yang bisa menjamin dua sisi untuk selalu bersama. Layaknya ditengah-tengah antara hitam dan putih pasti ada abu-abu. Cinta tak selalu memberi yang indah. Justru cinta mengajarkan untuk bisa menerima satu ruang dibalik dua sisi. Dan itulah takdir. Apapun yang terjadi, semua harus dipahami. Bahwa apapun takdirnya dua sisi, selalu ada tangan Tuhan yang senantiasa mengiringi.
Posting Komentar