"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

KESADARAN ADALAH MATAHARI
KESABARAN ADALAH BUMI
KEBERANIAN MENJADI CAKRAWALA
DAN PERJUANGAN
ADALAH PELAKSANAAN KATA-KATA
(Cuplikan pidato kebudayaan Rendra di TIM, 10 November 1997)

Ketika kita melihat banyak komentar, pendapat, opini, kritik tentang bangsa Indonesia. Kita hanya terhenyak karena betapa banyak sekali putra/putri terbaik bangsa ini yang pandai dan cerdas. Mereka fasih berpidato, berargumen, berpendapat dan yang lebih hebat lagi sudah bisa membaca masa depan. Nurani sudah terkikis oleh logika yang tersamarkan.

Dari mulai panggung seni hiburan, panggung politik, panggung bisnis, panggung sosial, semuanya bermuara pada ”Panggung Sandiwara” dengan berbagai peran dan lakon yang harus kita mainkan. Ada peran wajar namun ada juga peran berpura-pura. Semua tipuan belaka.

Ketika kata-kata sudah kehilangan makna, hanya hati yang bisa bicara. Hari ini jaman sudah berubah. Di era Globalisasi dan teknologi informasi yang semakin mempercepat gerak langkah dan pemikiran rakyat tentang arti sebuah kemerdekaan, pada akhirnya terbentur ke sebuah dinding ketidakberdayaan menghadapi situasi yang serba cepat, instant, dan mudah.

Kita ketahui bersama, bulan Agustus menjadi bulan yang memiliki banyak peristiwa istimewa dalam catatan perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Peristiwa tersebut dikenang karena ditulis diatas perjuangan, jerih payah dan bahkan nyawa para pejuang dan para pahlawan bangsa sekalipun.

Perjuangan inilah yang membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Ya. Tepatnya hari ini, 65 tahun silam proklamasi disuarakan dengan lantang oleh sang proklamator sekaligus presiden pertama Indonesia yaitu Presiden Soekarno yang didampingi oleh wakilnya Muhammad Hatta.

Pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan cepat tersebar luas kabarnya ke penjuru dunia. Menjadi tanda bahwa Indonesia adalah Negara yang merdeka dan berdaulat. Oleh karena itu bangsa Indonesia dalam setiap momentum 17 Agustus senantiasa memperingati hari kemerdekaan sebagai rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa.

Inilah yang layak untuk dijadikan sebagai titik tolak menuju masa depan yang lebih cerah lagi. Mengapa? Karena kemerdekaan bangsa kita adalah sesuatu yang didapat dengan penuh pengorbanan yang ikhlas, gelora penuh semangat, serta kesabaran para pahlawan kita dalam berjuang mencapai kemerdekaan.

Sama halnya dengan generasi bangsa kita di saat sekarang ini yang harus mencontoh nilai semangat para pejuang dan pahlawan kemerdekaan. Di saat kondisi bangsa yang baru saja mengalami berbagai cobaan dan pergeseran-pergeseran nilai budaya dan kemanusiaan.

Generasi bangsa penerus perjuangan kemerdekaan, sebagai pelaku utama di masa sekarang ini harus mampu mengambil pelajaran dari sejarah bangsa ini dalam meraih kemerdekaan. Jangan sampai generasi bangsa yang sekarang ini dan yang akan datang menjadi kehilangan orientasi dan tidak memiliki referensi yang jelas dalam memahami bangsanya sendiri karena ketidakpahaman generasi bangsa terhadap sejarah.

Kita sebagai pelaku utama, sebagai generasi penerus harus menjadikan momentum perayaan kemerdekaan sebagai batu loncatan untuk mengembalikan martabat bangsa demi masa depan yang lebih baik.

Mari kita mulai dengan kata ”Iqro” bacalah, kita harus pandai membaca jaman ini, kita harus bangun dari tidur panjang, mari kita singkirkan selimut yang selama ini meninabobokan kita. Mari bersama-sama kita kibarkan bendera merah putih, kita jayakan Indonesia!

Maju terus pantang mundur. Segenap kita rebut kembali kedaulatan bangsa di darat, laut, udara dan harkat derajat bangsa di mata dunia internasional dengan bekerja keras, berfikir cerdas dan berhati ikhlas. Sehingga kemerdekaan yang kita rasakan saat ini tidak hanya kemerdekaan semu tanpa makna namun kemerdekaan yang hakiki.