"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

Hari ini aku mau berbicara ta'aruf... Sebuah kata yang mungkin sudah tak asing didengarnya. Hmm, sedikit kaget ketika aku mendapat kabar dari teman akhwat yang akan menikah dengan si Fulan A. Lalu bagaimana dengan si Fulan B yang dulunya dekat dengan akhwat tersebut bahkan dari pengakuannya sudah sempat mengikat janji?

Sungguh memang bahwa perkara jodoh adalah rahasia Alloh ya. Setinggi dan sedalam apapun keinginan kita untuk menikah dengan seseorang, tapi jika tidak ditakdirkan oleh Alloh menjadi jodoh kita, maka kita pun tidak akan pernah menikah dengannya. Jadi, rasanya sangat merugi dan sia-sia jika kita mencintai orang yang belum tentu menjadi takdir kita. Tapi, temanku pernah bertanya, bolehkah kita berazzam dan bermimpi untuk menikah dengan orang tertentu? Mungkin karena dia sholeh atau telah memikat hati? Jawabnya ya tentu boleh saja jika memang sanggup membelenggunya. Sah saja khan jika kita memiliki perasaan untuk seseorang tapi asalkan hatimu sudah siap kecewa karena kemungkinan tidak berjodoh ^_^

Ya... Sejenak bermimpi. Tapi mimpi disini bukan berarti membiarkan kaki-kaki kita menelusuri jalan-jalan haram untuk meraih mimpi tersebut lho. Seandainya saja bila kita menitipkan mimpi pada Sang Maha Pemilik Cinta tentu akan jauh lebih terjaga dan tak mudah kecewa. Jangan sampai kau simpan dan endapkan di hati, karena bisa saja setan menjadikan jalan untuk menghitamkan dan mengkaratkan hatimu.

Imam Ibnu Qoyyim berkata dalam bukunya “Al Muhibbin wa Nuzhah Al Musytaqin”, Cinta merasuk ke dalam hati lebih halus dari keluarnya roh dari tubuh. Masya Alloh..

Bayangkan... Betapa banyak yang merana dan terluka karena cinta. Betapa banyak air mata yang tertumpah karenanya. Padahal seharusnya cinta justru menentramkan dan menenangkan, tapi mengapa pula bisa membuat seseorang menderita? Ya karena seseorang akan menderita bila mencintai seseorang yang belum menjadi suami atau istrinya.


Teringat akan proses ta'aruf dari seorang temanku... Hmm, menurutku sih hendaknya jangan mudah menerima proses ta’aruf yang dilakukan seseorang apalagi jika dia menyampaikannya sendiri. Bukankah proses ini sebaiknya diwasilahi oleh orang yang amanah dan dapat dipercaya? Terkadang, ta’aruf yang terjadi antara ikhwan dan akhwat secara langsung inilah yang sering jadi jalan banyaknya terjadi maksiat. Pernikahan belum jelas namun komunikasi sudah amat lancar. Ada yang bisa menyembunyikannya, terlihat biasa di hadapan orang lain, nampak terjaga dan mengaku sangat terjaga. Namun sejatinya, ternyata ada jalinan-jalinan yang teruntai rapi yang cuma dia dan sang ikhwan yang tahu. Astaghfirulloh...

Andaikata kita dahulu pernah merasa melakukan hal tersebut, kini saatnya tersadar untuk kembali di jalanNya. Kalaupun dulu orang-orang tahu bahwa kita buruk dalam hal menempatkan cinta, tak apa karena yang terpenting adalah sekarang, esok dan seterusnya Sebuah pelajaran dari seorang temanku yang menggunakan cara-cara berbeda dalam berta'aruf, hendaknya jangan terlalu berbangga terlebih dahulu karena barangkali ikhwan atau akhwat yang sedang berta'aruf denganmu itu bukan jodohmu. Teruslah jaga taman hatimu. Sirami agar bunga-bunga indah itu tumbuh dengan suburnya. Biarkan harum semerbaknya tetap tersimpan. Jangan biarkan seorang akhi atau ukhti itu pun masuk dalam duniamu sebelum dia sah menjadi pendampingmu. Untuk ukhtiku, tidak ada yang boleh menyentuh bahkan memetik bungamu sebelum ijab-qobul tertunaikan. Inget itu ya :)

Ingatlah, cinta kita bukan untuk seseorang yang mudah mengobral kata ta’aruf.. Cinta kita untuk seseorang yang terjaga hatinya, sosok yang tidak rela mempermainkan perasaan kita. Sosok yang tidak akan pernah mau menyeret kita meniti jalan maksiat. Dia kan hadir mengetuk pintu hati kita disaat dia sudah benar-benar siap menikah. Sekali lagi, tutup taman hati kita untuk mereka yang tidak halal bagi kita. Jangan takut untuk mempertegas kepada mereka yang mencoba memasukinya dengan jalan yang salah. Biarkan orang lain menilai kita “sok alim”, asalkan di hati kita melakukannya karena takut kepada murkaNya Alloh.

Doaku untuk kalian semua yang sedang dalam proses ta'aruf... Semoga kelak bertemu dengan jodoh sejati kita. Jodoh yang dikirim oleh Alloh untuk menyempurnakan separuh dien. Aamin ^_^