"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

  • Surat Cinta Untuk Murobbiyahku
    Kepada Ykh (Yang Ku Hormati) Murobbiyah-ku Di Tempat Assalamu’alaykum Wr.Wb Teriring pujian syukurku kepada Alloh Swt, Robb semesta Al...
  • Belajar Dari Film ‘Sang Pencerah’ yang Mencerahkan
    Hanya berniat sedikit berbagi sih… Mengenai resensi film ‘Sang Pencerah’ beserta hikmah yang terkandung di dalamnya. *Ceritanya tuh aku l...
  • Kematian Mengajarkan Cinta
    Hatiku teriris tatkala melihat semuanya. Sepi, hening... Hanya air mata yang mengalir penuh deras. Mungkin aku tak bisa merasakan seperti di...
  • Produk Desya Cake Lebaran
    Hallo... Saudara/iku semua... Menjelang lebaran Agustus ini, meski tengah hamil tua tetep dong kudu eksis menghasilkan sesuatu. Ohya, j...
  • Hanya Menuju Pada Kecintaan Tuhan
    Jika saja semua indah terasa... tak perlu mencari hakikat bahagia di ujung sana. Dalam penantian yang tak sejalan upaya... Saat air mata sel...
  • Wa Kafaa Billahi Syahidaa
    Perhatikanlah hari ini... Apa yang dapat kita syukuri? Ternyata masih ada hembusan nafas mengalir dalam diri. Masih ada jiwa yang tertanam d...
  • Membumi... Jangan Terlalu Melangit
    Mem'bumi'... Jangan terlalu me'langit'. Sebab... Semakin 'tinggi', semakin akan 'sakit' Aku  menyenangi...

Pengikut

Ibu... Padamu Ingin Kubercerita

Ibu, padamu ingin kubercerita... Tentang lembayung hati ini. Seonggok hati tengah terkapar menangisi, saat yang diinginkan tak sejalan dengan kenyataan. Aku ingin sekali mengeja takdirku, bu... Ingin bisa menebak apa skenario Tuhan selanjutnya. Apakah itu salah? Meski aku tahu, hal itu takkan bisa terjadi...

Ibu, kau yang paling tahu aku segalanya. Baik buruknya diriku tak ada yang tertutupi darimu... Kumohon gunakan naluri keibuanmu untuk dapat memberikan petunjuk seandainya urusan yang tengah aku hadapi ini adalah yang terbaik bagiku. Jangan biarkan jiwa ini galau, resah dan gelisah dalam menanti segala suatunya.

Aku sedang belajar untuk bisa mengesampingkan ego diri. Aku mencoba untuk bisa menerima apapun takdir yang Alloh jatuhkan untukku, sekalipun menyakitkan. Mungkin saat ini akan membuatku menangis, tapi aku yakin suatu hari aku kan dibuatNya bahagia. Bukankah begitu, bu?

Ibu... kaulah yang melahirkan hingga membesarkanku sampai aku sedewasa ini. Ada kekhawatiran yang menyelinap di kalbumu kan? Katakan bu, meski aku sudah tahu dari raut wajahmu. Aku tahu kau akan segera memutuskan hal terbaik atau terburuk yang akan terjadi pada putrimu ini.

Bismillaah bu, kita harus yakin bahwa Alloh pasti akan memberi yang terbaik untukku, dan untuk kita semua. Tidak ada yang mustahil seandainya cinta itu bisa belajar di pupuk suatu saat nanti. Jangan kuatir bu, karena resiko akan kutanggung sendiri. Karena suatu saat aku kan berpisah darimu :(

Ibu, padamu ingin kubercerita, tentang hari-hari yang sempat menyedihkan, bahkan membuatku khawatir dan hampir putus asa. Tapi, kau lagi yang selalu menemani di sisiku. Bersyukurnya aku, memiliki tempat berbagi sepertimu.

Ibu... Doakan selalu yang terbaik untukku, untuk hari-hariku kedepannya. Untuk menuju kehidupanku yang baru kelak. Restumu yang kuinginkan, menghadiri saat-saat sakral itu tiba. Dengan tangis air mata yang membasahi wajahmu, aku ingin bisa membuatmu bahagia, atas pilihanku, pilihanmu dan tentu karena takdirNya yang telah memilihkan dia untukku. Semoga ini yang terbaik, bu... Laa haula walaa quwwata illaa billaah :)