"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

Hari ini tak biasanya... Kau tampak rapi dengan jas hitam yang kau kenakan. Teringat moment saat pernikahan 3 tahun yang lalu, jas itu kau kenakan saat ijab qabul terucapkan dari lisan seseorang yang kini menjadi suamiku. Ahh, bahagianya saat itu, ketika aku tahu bahwa aku  telah bersanding dengan seseorang yang aku cintai apa adanya.

Perjuangan panjang yang cukup melelahkan akhirnya mengantarkan kita ke depan pintu gerbang pernikahan. Membawa kita dalam misi-misi yang indah kelak. Termasuk membuktikan bahwa semuanya ternyata bisa dilalui bersama seperti saat ini kau diwisuda dengan gelar terbarumu, Lc. Betapa aku bangga padamu... Impianmu terwujud. Kau pinta saat melamarku dulu untuk bisa menerimamu apa adanya dengan berbekal status masih kuliah di perguruan tinggi Islam kemudian mengajar di sebuah pondok pesantren. Itu semua sempat kuragukan, namun seiring berjalannya waktu timbulah keyakinan kuat bahwa kau adalah yang terbaik untukku sehingga kumampu meruntuhkan keraguan tersebut. Pada akhirnya kita bisa menikah di akhir tahun itu sesuai dengan kesepakatan awal bersama.
Aku bangga berada di sampingmu, melihat wajahmu penuh sumringah dan nampak cerah. Duhai suamiku, betapa kau sangat ganteng hari ini. Kau lemparkan senyum terindahmu pada rekan-rekan serta keluarga yang tak henti-hentinya menyalamimu, termasuk tak kau lupakan aku yang berada setia di sampingmu. Kau tundukkan kepalamu sejenak lalu kau dekatkan kepalamu ke perutku yang tengah membuncit karena mengandung anak darah dagingmu sambil mengelus-elus perutku, kemudian kau ajak berdialog anak kita; "Nak, abi sudah lulus sekarang.. Jadi benar-benar bisa Lc -red Langsung ceramah-. Nanti abi ajak kamu dan umi ke Malaysia, Kairo atau Sudan kali ya untuk bisa menemani abi melanjutkan S2 kelak. Hehe" ujar suamiku dengan nafas tersengal-sengal penuh letih berbahagia sehabis menyambut  tamu yang mengucapkan selamat dan menyalaminya.

Ahh Abi, bahagianya aku menajdi istrimu... Kau memang lelaki yang tangguh. Kau telah buktikan padaku dan anak kita bahwa kau adalah suami dan abi hebat karena bisa menjalani prinsipmu yang begitu kuat. Prinsip untuk bisa menikahiku dulu secepatnya kemudian tetap melanjutkan kuliah serta mendukungku untuk tetap kuliah juga saat itu. Kini, aku sangat bahagia melihatmu mengenakan pakaian itu. Kau nampak gagah dan keren seperti masih terlihat muda saja... Abi, satu persatu keinginan kita terwujud. Yakinlah kembali bahwa niatan kuatmu untuk bisa melanjutkan pendidikan S2  di luar negeri itu kan terwujud pula. Seperti saat kita  ingin mewujudkan impian bersama sebelum ijab qabul diucapkan. Terkenang saat itu...
Ohh Abi, aku bangga padamu... :)