"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

Baiklah... Pagi ini akan sedikit mengulas apa yang sedang aku baca dari buku kuliahku yaitu "Buku Ajar Teori Belajar dan Pembelajaran". Maklum saja, statusku kini masih menjadi mahasiswi di jurusan tercinta, Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri Jakarta.

Dunia pendidikan kini telah mewarnai sejarah panjang perjalanan hidupku. Sebab, setelah aku menyadari bahwa ternyata aku ini seorang (calon) guru. Ehh, malah lebih tepatnya sudah bisa dikatakan menjadi seorang guru. Meski hanya guru les pada sebuah yayasan tapi tetep aja, guru juga khan sebutannya??? ^_*
Ya... Baiklah. Kini aku mau mengulas mengenai Motivasi dan Penerapannya Dalam Proses Pembelajaran seperti judul yang tertera di atas.
Sebelumnya, kita bahas dulu yuk... Apa sih motivasi itu???
Motivasi berasal dari bahasa latin "movere" yang berarti "menggerakkan". Berdasarkan pengertian tersebut, Wlodkowski (1985) menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut.


Ada juga pengertian lain dari Cropley (1985), yaitu motivasi adalah tujuan yang ingin dicapai melalui perilaku tertentu.


Apapun pengertiannya...  yang terpenting adalah bagaimana kita menumbuhkan atau mencari sumber motivasi tersebut dalam proses pembelajaran sehari-hari lho :)

Kalau ditelisik lebih dalam... Motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang berasal dari dalam individu tanpa adanya rangsangan dari luar, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar misalnya pemberian pujian, pemberian nilai sampai pada pemberian hadiah dan faktor-faktor eksternal lainnya yang memiliki daya dorong motivasional.


Hm... Motivasi intrinsik itu dalam realitasnya lebih memiliki daya tahan yang lebih kuat dibanding motivasi ekstrinsik. Kenapa begitu? Karena faktor ekstrinsik bisa saja justru mengakibatkan daya motivasi individu  berkurang ketika faktor ekstrinsik tersebut mengecewakan seorang individu.
So, apa sih yang menjadi sumber motivasi seseorang? Menurut teori kebutuhan, setiap manusia bertindak senantiasa didorong untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu. Teori dari Maslow ini mengatakan bahwa jika kebutuhan yang lebih rendah tingkatannya telah dipenuhi maka kebutuhan yang berada di tingkatan atasnya akan muncul dan minta dipenuhi pula.
Nah kaitannya motivasi dengan proses pembelajaran apa ya??? Secara umum sih, ada dua peranan penting motivasi dalam belajar yaitu motivasi sebagai daya penggerak psikis dalam diri yang menimbulkan kegiatan belajar sedangkan yang satunya lagi motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga kita memiliki motivasi tinggi memiliki energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar.
Ternyata, beberapa penelitian tentang prsetasi belajar sesorang menunjukkan bahwa motivasi sebagai faktor yang banyak mempengaruhi proses dan hasil belajar. Walberg dkk 91983) menyimpulkan bahwa motivasi memiliki kontribusi antara 11 sampai 20 persen terhadap prestasi belajar. Luar biasa gak tuh?! :D
Jadi... Apa yang menjadi motivasi kita untuk lebih bersemangat belajar???
Banyak hal lho.. Bisa karena rasa ingin tahu kita yang begitu membuncah sehingga kita senang belajar. Kemudian relevansi antara cita-cita atau aspirasi belajar juga sangat mempengaruhi. Mengapa? Karena cita-cita merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar. Hal ini terbukti dari banyaknya kenyataan motivasi seorang pembelajar menjadi begitu tinggi ketika ia sebelumnya sudah memiliki cita-cita. Dengan adanya cita-cita tersebut, pembelajar akan bersungguh-sungguh belajar bahkan untuk menguasai lebih sempurna mata pelajaran yang berkepentingan dengan apa yang dicita-citakannya tersebut.

Optimalisasi pengalaman maupun kemampuan pembelajar juga perlu dilakukan loh untuk bisa memotivasi pembelajar. Hal ini bisa dilakukan dengan membiarkan pembelajar menangkap sebuah ilmu sesuai kemampuan serta pengalamannya kemudian melakukan penggalian pengalaman dan kemampuannya tersebut melalui tes lisan atau tertulis. Yaa, seperti aku ini. Sedang menguji kemampuanku menulis untuk bisa menyampaikan apa yang aku alami. Sederhana bukan? ^_^


Yuk, tentukan motivasi kita dari sekarang juga.....