"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

Pernah punya pengalaman kepeleset di jalan saat mengendarai motor ketika hujan deras? Aku punya, sering malah *halah kok malah bangga ya? hehe :D


Jadi, karena aktivitasku selalu berkaitan dengan motor, banyak hal yang sering kualami saat berkendara. Dari mulai ban bocor, kepeleset ketika hujan, nyium trotoar karena ngantuk, nyerempet motor orang gara-gara kesel macet dan lain sebagainya *heuheu, jangan ditiru hal seperti ini yak ^_^
Aku, saat berkendara sepeda motor


Jadi...
Hendaknya perlu diwaspadai ketika berkendara dalam keadaan hujan deras. Sebab, jalan raya itu memiliki kualitas yang bervariasi. Ada yang halus dan mulus, ada yang bergelombang, bahkan berlubang-lubang. Kalau kondisi cerah hal yang dihadapi gak terlalu berat bagi pengendara sepeda motor pastinya. Namun sebaliknya kalau sudah memasuki musim hujan. Perlu adanya perhatian terhadap sepeda motor, hal ini untuk lebih melindungi kita sebagai pengendara dari kecelakaan.
Terlebih, semua bermuara pada ban motornya. Ban adalah bagian yang vital pada sepeda motor, apalagi digunakan pada saat hari hujan. Untuk mendapatkan kinerja yang maksimal, ban harus dirawat dengan baik lho. Jika ban aus maka akan berkurang kemampuannya baik dalam ketahanan maupun fungsi traksinya *beuh, bahasa otomotif nih :D

Nah, sebaiknya ban diganti jika kembang ban sudah tinggal sedalam 0.8 mm. Jangan menunggu ban benar-benar gundul ya. Karena saat melewati genangan air, alur ban tersebut akan menyalurkan air kearah samping ban. Kalau tidak ada alurnya, wah... air tidak dapat didistribusikan kearah samping sehingga ban terangkat diatas permukaan air. Tentu hal itulah yang akan membuat sepeda motor oleng.

Ohya, kalau mau menggati ban motor, sebaiknya menggunakan merk dan tipe yang sama antara ban depan dan belakang. Tipe kembang yang berbeda akan menyebabkan kinerja ban pun menjadi berlainan. Juga pentingnya memeriksa tekanan angin pada ban. Kalau terlalu rendah tekanannya, biasanya motor terasa berat saat dikendarai dan akan mudah bocor karena ban bagian dalam akan bergesekan dan menimbulkan panas yang berlebih. Sebaliknya, kalau terlalu kencang tekanannya akan terasa tidak stabil pada kecepatan menengah dan tinggi karena permukaan ban yang menyentuh permukaan jalan terlalu kecil.

Hendaknya diperhatikan juga bagi para pengendara, karena aku sudah memiliki pengalaman terkait ini maka ada baiknya aku bagikan pada pembaca semua. Saat hujan kondisi udara yang banyak mengandung air dan bila terdapat genangan air di beberapa jalan, terutama jika melewati genangan air yang cukup tinggi atau banjir. Jika air tidak terlalu tinggi pun berpotensi masuk ke mesin terutama jika kendaraan roda empat melaju disamping sepeda motor atau dari arah berlawanan. Wahh, bisa membuat gelombang air dan menghantam bagian depan motor sehingga air masuk melalui filter udara. Lalu bila jumlah air terlalu banyak yang masuk, bisa berakibat yang lebih parah yaitu Water Hammer. What, apa itu? Hammer adalah pukulan yang keras pada ruang bakar yang menyebakan kerusakan parah pada mesin seperti: bengkoknya tangkai torak (connecting rod), piston pecah dll.
Dan ketika berkendara, yuk periksa pengendaranya, hehe. Karena diperlukan kestabilan yang baik bagi pengendara sepeda motor saat berkendara terlebih saat hari hujan. Disamping itu sulit memprediksi kondisi jalan seperti lubang, bebatuan atau saat menghindari pengendara lain yang tiba-tiba berhenti. Maka, perlu dicermati juga penggunaan helm kita lho.. Diperlukan helmet yang dilengkapi dengan kaca pelindung sehingga pandangan tetap aman saat berkendara. Periksa ya kaca helmet kita, jadi tidak boleh buram atau baret-baret. Dan untuk jas hujannya, jangan yang terlalu besar, pilih deh yang ukurannya pas di tubuh kita. Kalau saranku, hindari ya penggunaan jas tipe JUBAH. Karena sangat berbahaya, sebab ukuran yang terlalu besar membuat selalu berkibas terkena terpaan angin bahkan tidak jarang lho tersangkut pada bagain rantai, hal ini tentunya dapat menyebabkan kecelakaan.

Anyway...
Saat kita melewati genangan air, usahakan untuk mengurangi kecepatan karena genangan air membuat traksi ban berkurang. Jika kondisi lalu lintas disekitarnya memungkinkan, usahakan untuk menghindarinya karena kita tidak tahu sedalam apa genangan air tersebut. Sedangkan jalan yang basah itu bisa membuat jarak pengereman menjadi lebih jauh. Jaga jarak lebih panjang ya agar kita terhindar dari tabrak belakang. Saat berbelok juga harus dalam kecepatan yang lebih rendah daripada saat kita melewati dalam kondisi kering.

Melaju bersama Beat-ku

Well, sekian berita hari ini. Hehe... Semoga bermanfaat dan menjadikan kita lebih berhati-hati saat berkendara, khususnya untuk para riders sejati yang tak gentar akan halangan serta rintangan yang menghadang untuk terus berjuang kemana-mana dengan berkendara sepeda motor ^__*