"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

Entah mengapa, apakah aku ditakdirkan menjadi seorang moderator atau malah langsung menjadi seorang pembicara? Yang pasti kini, alhamdulillah rezekiku datang melalui pengalaman jadi wanita 'panggilan' hehe... Alias diminta untuk mengisi sebuah acara atau menjadi seorang moderatornya. Semua itu memberi pelajaran berharga bagiku. 
Saat menjadi moderator Meyda Sefira

Awalnya sering berpikir, mengapa takdirku seperti ini? Namun setelah dipikir kembali, seharusnya aku bersyukur di usiaku yang masih 25 tahun kebawah telah banyak mendapatkan pengalaman berharga yang mungkin tak didapat oleh teman sebayaku.

Gimana sih rasanya jadi moderator? Deg-degan pastinya nih...  Khawatir seminar atau acara yang kita bawakan kurang bisa diterima oleh khalayak. Dan dalam benak kita selama ini, kesuksesan dari suatu seminar mungkin hanya ditentukan oleh pembicaranya, materinya, dan sebagainya. Ya khan?

Padahal, pernahkah terpikir bahwa sesungguhnya moderator adalah juga salah satu kunci kesuksesan seminar tersebut? Sebenarnya, menjadi moderator adalah tugas yang sulit lho. Hal ini dikarenakan moderator adalah pemegang kendali, pemegang kontrol dari suatu acara, katakanlah seperti suatu seminar. Kadang-kadang pembicaraan dari pembicara maupun peserta menyimpang dari topik, kadang pembicara berbicara terlalu banyak sehingga menghabiskan waktu bicara bagi pembicara lainnya, kadang terjadi ketegangan antara pembicara dan peserta, dan sebagainya. Karena itulah, peran dari seorang moderator disini sangat penting.  Jadi, jangan dulu menyepelekan ya :)

Nah, ternyata ada banyak persiapan yang kudu dilakukan oleh seorang moderator tersebut. Apa aja? Ya tentu mempersiapkan dan bekali diri dengan materi seminar dong. Hal ini penting bagi moderator, karena pada saat seminar berlangsung, moderator bisa memancing pertanyaan peserta pada saat tanya jawab dengan menggunakan bekal ilmu dasar yang sudah dimilikinya. Bandingkan dengan moderator yang tidak mengerti apapun mengenai isu yang sedang dibicarakan. Nah loh, bingung dah tuh :D
Selanjutnya selain mempelajari materi, cobalah kenali baik-baik riwayat hidup dari setiap pembicara. Bila kurang jelas, tanyakan terlebih dahulu sebelum seminar dimulai. Jangan sampai kita terlihat gak tahu apa-apa mengenai pembicaranya. Jika harus membaca biografi pembicara, bacalah dengan jelas dan singkat. Gak usah dibaca semua kalau dirasa terlalu panjang. Karena itu tandailah sebelumnya bagian mana yang penting dan perlu diketahui oleh peserta. Bila pembicara boleh memperkenalkan diri sendiri, beri batasan waktu juga ya, jadi biar sesuai dengan susunan acara yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Ketika tampil dimuka umum, saatnya action dong! Coba ucapkan kata-kata dengan suara lantang, tegas, namun bersahabat. Tentunya, sesuaikan pula dengan tema seminar dan juga audiens. Apakah boleh tersenyum, memberi sedikit lelucon, ataukah harus menciptakan suasana yang agak sedikit serius. Beda loh jika memberi seminar kepada anak SD dan kepada mahasiswa!

Kalau tiba saatnya grogi itu muncul atau rasa gugup menyerang... Maka, jaga kontak mata dengan peserta dan juga pembicara selama seminar berlangsung. Kemudian aturlah suasana tenang saat pembicara sedang di depan dan atur pula agar suasana diskusi/tanya jawab berjalan lancar dan terkendali. Ternyata menjadi moderator itu harus pandai membaca suasana untuk mengatur jalannya seminar lho, kapan peserta boleh bertanya, berikan kesempatan kepada pembicara saat pembicara terlihat siap untuk menjawab, dan sebagainya.  Berat juga ternyata khan? Apalagi kalau seminar terlihat membosankan, moderator harus bisa memberi sedikit “sisipan” untuk menyegarkan pikiran dan menghidupkan suasana.

Hm... Intinya, belajar skill dalam public speaking. Karena itu, berlatihlah terus menerus untuk berbicara di depan orang banyak dan menciptakan suasana nyaman dalam berbicara. Latihan juga berguna untuk membiasakan diri dan menghilangkan rasa gugup.

Practise makes perfect

Sebenarnya masih panjang yang mesti dijelaskan apa saja yang perlu diperhatikan sebagai moderator tapi karena keterbatasan waktu, kiranya segini dulu aja ya membicarakan terkait ke-moderator-an ini. Heuheu... Ohya, yang terpenting juga, perlunya memperhatikan penampilan dan tetap pasang senyum terindah ketika di depan khalayak umum. 

Ups... Ketinggalan satu lagi. Jangan lupa juga ya untuk ikut sesi foto bersama. Baik sekali bila kita berada di tengah-tengah narasumber. Apalagi moderatornya nampak paling muda sendiri. Hehe..^__*

3 Responses so far.

  1. Anonim says:

    Oh gitu ya, bu.. ternyata seorang moderator tuh berat tugasnya melebihi seorang nara sumber ataw penyaji kali ya..

  2. Unknown says:

    Hedeeeeh,, Makasih atas infox yah...
    Soalx besok Tgl 2 April 2013 mau ada acara penyambutan Mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang datang ke Universitas Negeri Malang kampus kami, saya di tunjuk menjadi moderator, sebagai acara studi banding jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.
    Lumayan deg, deg kan juga, belum ada persiapan apa2 lagi...

  3. Unknown says:

    ternyata sulit juga ya jadi moderator,,, tapi harus di coba.