"Tidak ada yang sempurna di dunia.. Jika begitu adanya, mengapa masih mengharap berlebih dari apa yang sudah diberi oleh-Nya? Sekalipun masalah yang menyapa, ia bukan masalah yang tak ada jalan keluarnya. Karena pada-Nya saja, kita mengharap dan meminta.."

Postingan Populer

Pengikut

Jangan salahkan bila akhir-akhir ini aku mengambil keputusan sendiri, tanpa melibatkan mereka. Sedari awal aku sudah bisa menerka, bahwa mereka akan membantuku jika aku pun bisa memberi balasan terhadap kebaikan mereka. Ini sudah berulang kali terjadi. Saat aku diminta menghadiri acara besar mereka, aku berhalangan hadir. Dan ketika aku mengadakan acara serupa, mereka pun membalas tak menghadirinya. Mungkin memang dengan alasan yang syar'i namun apa tak ada seorang pun yang bisa menjadi utusan mereka untuk memenuhi undanganku? Padahal tim mereka itu terdiri dari berpuluh-puluh orang.

"Afwan, kami gak bisa hadir... Karena bertepatan dengan acara kami di kampus juga ukh" ucap Risya pelan.
"Iya benar ukhti, maafkan kami... Apa ada yang bisa kami bantu?" kata Melli sambil tertunduk.

Aku hanya terdiam, berulang kali ketika aku mengadakan sebuah acara, mereka berbasa-basi dengan perkataan seperti itu, "Ada yang bisa kami bantu?" sementara, acara tinggal dimulai dan sejatinya aku butuh mereka hanya untuk dapat menghadirinya. Itu saja... Nihil, itu pun tak terwujudkan.

Persaudaraan yang dibangun selama ini, rasanya belum mengentalkan ikatan hati diantara kami. Saling bersaing, seperti ingin saling mendahului... Tak ingin saudara/inya jauh lebih baik dan selangkah di depan... Padahal bukankah kita harus saling dukung satu sama lain?

"Ukh, bagaimana acara kemarin, lancar?" kata Ridho, ketua Musholla Fakultas.
"Wah, sepertinya acaranya berlangsung lancar, pasti banyak yang datang ya? Barokalloh ya ukh!" timpal Ammar, sekretaris Musholla.

Celotehan-celotehan itu lagi yang terdengar... Ahh, sepertinya kita hanya sebatas bisa berbasa-basi saja. Tidak tahukah? Betapa aku sangat membutuhkan kehadiran kalian dalam acara kemarin, hanya untuk mendukung berlangsungnya acara tersebut. Sementara ini, kalian hanya bisa memuji-muji acara yang sudah berlangsung, sedikit dengan kehadiran peserta. Dimana ikatan ukhuwah itu berada?

Aku pun mengeluhkan hal ini, lalu datanglah seorang kakak seniorku... "Lyn, gimana acara kemarin, ada defisitnya kah? Lalu sudah siap dengan acara selanjutnya? Proker-proker sepertinya masih banyak yang harus dijalankan tuh.." Masya Alloh, baru kemarin selesainya sebuah acara... Dan sudah ditagih lagi untuk membuat event acara terbaru. Aduhai, mudah sekali berkata seperti itu...

Tiba-tiba kepalaku pening, semua terlihat gelap dan brukk, aku terjatuh... Hilang kendali sehingga aku hanya merasakan bahwa aku sudah dibawa ke musholla kampusku. "Ukhti, gak apa-apa khan?" tanya teman satu divisi denganku.  Aku pun bangun, dan menjawab pertanyaan sekenanya, "Ya, gak apa-apa".

Aihh, semua mengerubutiku... Seperti gula yang dikerubungi semut. Aku baru merasa kasih perhatian teman-temanku semua ketika aku sudah tidak sadarkan diri seperti barusan. Begitu banyak perhatian tertumpah padaku, ada yang mengambilkan air putih untukku, mengelus-elus jilbabku, membalurkan minyak kayu putih ke kakiku.. Ohh, indah jika ukhuwah memang seperti ini. Bukan sekedar kata, namun bukti sikap yang nyata.