Bersyukurlah aku. Memiliki kedua bola mata yg cukuplah sudah memberi warna dalam hidupku. Dengan mata ini, ku mampu melihat dunia.. ku mampu menatap langit nan membiru, dedaunan hijau, beningnya air yg mengalir, pelangi dengan spectrum warnanya. Subhanalloh.. dan itu semua karna bola mataku.
Dengan bola mata ini, ku bisa merangkai kata.. ku tuliskan agar pesan jiwa ini tersampaikan padamu wahai saudara/iku.
Bersyukurlah.. karna nikmat-Nya terlalu banyak untuk kita lupakan. Bersyukurlah selagi nikmat itu belum tergadaikan.
Bola mataku penuh dengan impian.. ku bisa menatap masa depan lewat kedua bola mata ini. Ku bisa mengenalmu.. melihat wajahmu bahkan ku bisa mengetahui sifat dan sikapmu. Percayalah, mataku.. mata dunia. Ku bisa melihat segalanya lewat kedua bola mata yg Alloh telah anugerahkan ini. Pantaskah aku mengingkari nikmat-Nya??
Bagaimana denganmu wahai saudara/iku.. bersyukurkah kau dengan lengkapnya kedua bola matamu?? Bahagiakah kau tatkala kau masih bisa terbangun di pagi hari, lalu kau masih mampu menatap kedua orang tuamu.. kau masih mampu menatap anggota keluargamu bahkan kau masih mampu menatap lukisan kaligrafi asma Alloh di dinding rumahmu? Tak tergetarkah kau saat mungkin kau membayangkan tak lagi bisa membaca ayat-ayat cinta-Nya?? Sedihkah kau tatkala yg nampak olehmu kelak hanya berupa kegelapan??
Lalu mengapa kedua bola mata kau masih menampakkan kemaksiatan? Kau selayang pandang pada hal yg tak seharusnya kau lihat. Bagaimana pertanggungjawabanmu kelak di akhirat??? Ketika Alloh bertanya, “Wahai hamba-Ku, mengapa kedua bola matamu tak pernah sedikitpun mengeluarkan air mata tatkala kau manghadap-Ku? Sementara kau mudah menangis ketika menyaksikan sinetron-sinetron palsu atau bahkan air matamu telah mengering karna hampir sebagian waktumu dipakai untuk bisa tertawa lebar???”
Sulitkah kita menjaga kedua bola mata ini?? Padahal Alloh telah berfirman dalam surah An-Nur ayat 30 dan 31 mengenai perintah untuk menundukkan pandangan, mengapa masih kau menafikannya??
Saudara/iku.. bersyukurlah kita masih bisa menatap indahnya dunia. Mataku.. mata dunia. Mata yg bisa membawaku ke alam maya dan nyata. Sungguh saudara/iku, jangan tertipu oleh mata dunia yg fana.. indahnya hanya sementara, bila tak di jaga.. bisa membuat kita “sakit” mata.
Posting Komentar